SEMARANG (SUARABARU.ID)– Di penghujung 2021 ini, ditutup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan manis. Pemprov Jateng meraih penghargaan Innovative Government Award, dari Kementerian Dalam Negeri, Rabu (29/12/2021). Jateng meraih kategori sebagai Provinsi Terinovatif.
Penghargaan diserahkan secara virtual oleh Mendagri Tito Karnavian, kepada Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, pada acara Penganugerahan Innovative Government Award.
Sejumlah inovasi yang sudah dilakukan Jateng, dipamerkan pada kompetisi itu. Antara lain, penyediaan sistem informasi inovasi daerah, pelayanan publik (Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng melalui aplikasi Simperum, Elektronik Pojok Aduan Terintegrasi, dan Aplikasi Jalan Cantik).
BACA JUGA: Sebanyak 70,13 Persen Warga Kabupaten Magelang Sudah Divaksin
Selain itu ada pula drone pertanian, autonomous self driving car, UVC sterilizer lantai masjid, kompor pengolah salak, magic ring penghemat BBM Sepeda motor, dan solar moving aerator.
Di samping itu, penyelenggaraan pameran produk inovasi yang memfokuskan pada pelatihan kewirausahaan inovatif bagi disabilitas, penghargaan inovasi pelayanan publik kepada OPD dan kabupaten/kota, serta masih banyak lainnya.
Pada kesempatan itu, Taj Yasin Maimoen menyampaikan, penghargaan ini merupakan buah kerja keras dari seluruh jajarannya. Masyarakat pun juga turut berkontribusi atas diraihnya penghargaan ini.
BACA JUGA: Satreskrim Polres Blora Bekuk 3 Pelaku Penculikan, Yang Menyuruh Suami Korban Sendiri
”Barusan kita menerima penghargaan dari pemerintah pusat melalui Mendagri. Ini kerja teman-teman yang menjadi wujud dari good government,” ujar Taj Yasin, saat ditemui dalam kunjungan kerjanya di Kudus.
Sedangkan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto Purnomo Putro menjelaskan, penilaian inovasi daerah dan pemberian penghargaan IGA ini dilakukan, melalui empat tahapan.
Mulai dari tahap penjaringan, tahap pengukuran, penilaian, validasi lapangan, hingga akhirnya ditetapkan dan diberikan penghargaan.
Untuk menjaga objektivitas, akuntabilitas, dan kualitas pengukuran inovasi daerah, imbuh dia, dilakukan quality control, dengan melibatkan pihak eksternal yang bekerja secara independen.
Proses peninjauan kembali itu dilakukan, dengan cara memeriksa kualitas inovasi berdasarkan bukti pencapaian program atau inovasi daerah.
Sementara itu, Tito Karnavian menyebutkan, pelibatan pihak eksternal dalam proses penilaian IGA ini, untuk menjaga objektivitas dan kredibilitas kompetisi. Sehingga kompetisi ini tidak dianggap sebagai suatu seremoni tahunan yang biasa.
BACA JUGA: Bupati Jepara Pastikan Keamanan Jelang Tahun Baru
”Tim penilainya kuat, kredibel. Ada dari Kemenpan RB, UI, Kemenkeu, Bappenas. Ini gabungan. Saya bangga dikelilingi para pemimpin di daerah yang inovatif. Kita harapkan kegiatan ini bukan seremoni, tapi menciptakan iklim kompetitif dan mampu menunjukkan kemampuan leadership yang kuat,” jelas Tito.
Pihaknya menginginkan, pelaksanaan IGA Award selain akan mendorong terobosan kreatif di daerah, juga berdampak pada kemajuan daerah.
Riyan