blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, saat mengikuti FGD tentang penambangan liar. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi bersepakat, membentuk tim Satuan Tugas Puser Bumi. Tim ini akan bertugas menertibkan penambang ilegal yang ada di Jateng.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai memberikan arahan di acara FGD ‘Mewujudkan Good Mining Practice’, di Gedung B Lantai 5 Kantor Pemerintah Provinsi Jateng, Kamis (16/12/2021). ”Insya Allah dua hari ini selesai timnya,” kata Ganjar.

Dijelaskan pula, tim ini lahir dari keresahan masyarakat yang diterimanya setiap hari, melalui berbagai kanal laporan. Ganjar mengaku, setiap hari mengkhawatirkan galian C pada kondisi cuaca seperti saat ini.

BACA JUGA: Nia Ramadhani Ngaku Pakai Sabu Lima Kali

”Saya deg-degan hampir tiap hari diingatkan terus, kondisi cuaca lagi seperti ini. Kalau kemudian mereka yang menambang apalagi ilegal, tidak sesuai dengan tata cara penambangan yang baik, maka bencana itu tinggal tunggu waktu,” tutur Ganjar.

Disampaikan juga, ancaman itu tak boleh dipungkiri siapa pun. Sebab, korbannya tak hanya jiwa, tetapi kerusakan lingkungan bahkan cerita hilangnya mata air. Penambangan ilegal selain membahayakan, juga tidak ada manfaatnya.

”Penambangan liar itu juga mengakibatkan jalan-jalannya rusak. Rakyat hampir tiap hari mengadu melalui handphone saya ini. Mereka ngamuk. Friksi sosial terjadi,” imbuh Ganjar.

BACA JUGA: SBS Gayo Daejon 2021 Umumkan Daftar Artis yang akan Tampil

Dengan dibentuknya Tim Satgas Puser Bumi, Ganjar berharap, para penambang lebih tertib dalam beraktivitas. Apalagi dalam kegiatan diskusi itu tak hanya melibatkan kepolisian, tetapi juga diikuti perwakilan Kementerian ESDM, yakni Dirjen Minerba.

”Kalau minggu depan hari Senin kita bisa sosialisasikan, maka kita akan pertemukan. Yang penting nambangnya bener, ngangkutnya bener, digunakan untuk proyek yang bener,” ujarnya.

Apalagi, Ganjar membeberkan, setidaknya dibutuhkan 71 juta meter kubik hasil penambangan, untuk digunakan sebagai Proyek Stategis Nasional (PSN). Namun saat ini baru terpenuhi 21 juta saja.

BACA JUGA: Cara Berjumur yang Salah Sebabkan Kulit Kusam

”Ini kan kurangnya banyak. ESDM provinsi kita minta untuk memetakan di mana lokasi yang depositnya ada. Agar tidak merusak,” terang dia.

Ganjar juga telah meminta Dinas ESDM, untuk menghitung Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Diungkapkan dia, RDTR ini menjadi penting agar khusus penambangan bisa dikerjakan sesuai aturan. Ganjar juga meminta agar BPN dilibatkan.

”Untuk para penambang, kami minta untuk punya hati, jangan awur-awuran. Beberapa tadi sudah mengaku mengeksploitasi. Nah, pengakuan pengakuan dosa mereka kita kumpulkan hari ini, untuk bisa kita perbaiki. Mudah-mudahan minggu depan kita bisa perbaiki,” tandasnya.

BACA JUGA: Semen Gresik Perkuat Komitmen sebagai Industri Hijau dengan Inovasi Mesin Pengemasan

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyatakan, Tim Satgas Puser Bumi ini eksekutornya dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng, dan Dinas ESDM Provinsi Jateng.

”Kita akan gunakan seluruh stakeholder yang ada, mulai dari proses perizinan maupun penegakkan hukum di wilayah Jateng,” tukas Luthfi.

Riyan