MAGELANG (SUARABARU.ID) – Perkembangan kerjasama ‘Kota Kembar Magelang-Tula’ (Mantul) didiskusikan bersama pada acara kuliah umum bertemakan “Hubungan Indonesia – Rusia: Menyongsong Kerjasama Kota Kembar Magelang – Tula” secara daring.
Acara yang berlangsung beberapa hari lalu terselenggara atas prakarsa KBRI Moskow, bekerja sama dengan Pemkot Magelang dan Universitas Tidar Magelang. Kuliah umum yang diikuti 1.850 orang secara daring dibuka Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz.
Dia mengapresiasi rencana pembentukan Kota Kembar Magelang – Tula (Mantul), dan berharap KBRI Moskow dapat terus memfasilitasi terwujudnya kerjasama kedua kota tersebut.
‘’Dengan kerjasama Kota Kembar ‘Mantul’ diharapkan kota Magelang dapat mewujudkan visi sebagai kota yang maju, sehat dan bahagia,’’ ujar Azis yang berprofesi dokter spesialis penyakit dalam tersebut.
Selain itu, wali kota juga memperkenalkan potensi-potensi yang dapat menjadi area kerjasama antara Magelang dan Tula.
‘’Magelang ini kota kecil tapi ‘mentes’. Kita punya budaya, wisata seperti Gunung Tidar, Taman Kyai Langgeng dan Akademi Militer. Produk pertanian seperti lele juga bisa kita tangkap peluangnya. Dengan inovasi tentunya banyak manfaat yang dapat kita kerjasamakan,’’ ungkapnya.
Rektor Universitas Tidar, Prof Dr Mukh Arifin berharap, ke depan kerja sama internasional akan membuat Universitas Tidar menjadi universitas unggul dalam bidang kewirausahaan berbasis sumberdaya dan kearifan lokal.
‘’Rintisan kerjasama Kota Kembar ‘Mantul’ ini sangat strategis, dalam rangka membuka peluang generasi muda menjalin kerjasama dengan negara lain,’’ kata Arifin.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares menyampaikan hal-hal berkaitan dengan pilar kerja sama yang akan dikembangkan melalui rencana Kota Kembar ‘Mantul’.
Yaitu pendidikan (education), perdagangan dan UMKM (trade and MSME’s), pemuda dan kebudayaan (youth and culture), pariwisata (tourism) dan kota pintar (smart city).
Selain itu, Dubes Tavares juga menjelaskan tentang situasi Rusia terkini, hubungan bilateral Indonesia-Rusia, prospek perdagangan Indonesia-Rusia dan prospek kerja sama Magelang-Tula serta Universitas Tidar-Universitas Tula.
Lebih lanjut Tavares menjelaskan, semenjak bubarnya Uni Soviet tahun 1991, Rusia bukan lagi negara komunis. Di bidang ekonomi, Rusia menduduki peringkat 11 ekonomi dunia dengan GDP 1,7 triliun USD atau perkapita USD 11,240. Rusia juga merupakan kekuatan militer global.
‘’Dalam perdagangan, KBRI Moskow meneliti terdapat 21 jenis produk potensial yang dapat dijual di Rusia mulai dari pakaian, alas kaki, peralatan rumah tangga, sampai dengan barang-barang elektronik.
Dari segi komoditi, kelapa sawit, teh, kopi, karet, coklat, buah tropis, produk perikanan dan farmasi adalah jalan masuk bagi produk Indonesia ke pasar Rusia,’’ tambahnya.
Selain itu, wisatawan Rusia juga tidak sedikit yang berkunjung ke Indonesia. Pada tahun 2019, kunjungan wisman Rusia ke Indonesia mencapai 158.943 orang dengan rata-rata menghabiskan USD 2.000 dengan jangka waktu kunjungan selama 2 minggu di tujuan wisata.
‘’Karena itu, penting untuk memiliki kerjasama dengan pemerintah setempat di Rusia, untuk dapat masuk ke Rusia dan bertemu kolega bisnis potensial Rusia yang dapat diajak kerja sama,’’ pungkas Dubes Tavares. di hadapan para peserta Kuliah Umum.
Berkaca pada dinamika hubungan bilateral yang ada, Dubes Tavares optimis bahwa pembentukan kerjasama Kota Kembar ‘Mantul’ dapat turut mendongkrak peningkatan kerjasama kedua negara.
‘’Dengan Rusia, saat ini baru Jakarta dan Moskow yang memiliki kerja sama kota kembar, diharapkan Kota Magelang menjadi yang kedua untuk dapat berkerja sama dengan Kota Tula,’’ harap Dubes Tavares.
Pandu Java, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tidar menyampaikan aspirasi unsur mahasiswa Magelang, agar melalui rencana pengembangan kerjasama Kota Kembar ‘Mantul’ membuka kesempatan mahasiswa Magelang khususnya Universitas Tidar untuk menjadi mahasiswa global.
‘’Saya menantikan agar melalui kerjasama Kota Kembar ‘Mantul’, mahasiswa Universitas Tidar diberikan akses untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa dan mengambil mata kuliah di Universitas Tula,’’ pinta Pandu dalam sesi diskusi dengan Dubes Tavares dan Rektor Universitas Tidar.
Harapan lainnya disampaikan Wikan Kanugroho, Kabid Teknologi dan Informatika, Diskominsta Kota Magelang, pada sesi tanya jawab.
‘’Para ASN Pemkot Magelang berharap agar pilar kerjasama Kota Kembar ‘Mantul’ dapat mengakomodir kerjasama pengembangan kapasitas SDM ASN Pemkot Magelang dan kerjasama alih teknologi TIK dan Smart City antara kedua kota,’’ ungkapnya.
Penulis : Prokompim/Pemkotmgl
Editpr : Doddy Ardjono