POSO (SUARABARU.ID) – Kabut malam mulai terasa dan gelap malam perlahan menyelimuti sekitar perkemahan. Beberapa pengunjung kemudian mengumpulkan kayu ranting pohon yang rapuh dan mulai membuat perapian untuk mengusir hawa dingin.
Seketika suasana menjelang malam ini membuat keheningan, hanya terdengar kebisingan dari suara serangga malam.
Terlihat mereka sudah fokus menghangatkan diri masing-masing. Sebagian besar memilih berhenti bergerak dan melakukan aktivitas berlebihan. Sementara yang lain terlihat masuk ke dalam tenda dan mengenakan selimut.
Waktu menunjukkan pukul 18.58 Wita, ketika sebagian orang menghangatkan tubuh dengan menyeduh minuman hangat dan mengunyah cemilan sederhana yang mereka bawa.
Beginilah suasana di perkemahan wisata Rano Kalimpaa atau yang dikenal dengan Danau Tambing. Lokasinya berada di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Tanggal 23 Oktober menjadi malam pertama mereka berkemah setelah hampir 11 bulan wisata perkemahan di hutan ditutup karena pandemi covid-19.
Danau Tambing merupakan salah satu wisata alam yang berada di wilayah Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) dan terletak pada ketinggian sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl).
Danau satu ini termasuk tempat wisata yang paling banyak dikunjungi untuk wisatawan lokal maupun mancanegara, baik untuk berkemah ataupun untuk kegiatan penelitian.
Yang paling dinantikan di tempat wisata ini adalah udara pagi saat pengunjung akan disuguhi suara aneka kicauan burung yang begitu beragam merdunya. Suara dari burung-burung endemik itu hanya bisa terdengar di pukul 05.00 sampai 08.00 Wita.
Bahkan, pengunjung juga bisa melihat langsung aneka jenis burung di sekitar Danau Tambing ini dengan jarak yang dekat. “Kalau sudah di atas jam 9 pagi saya pastikan tidak ada lagi burung yang indah karena terbangnya sudah tinggi,” kata Kepala Balai TNLL, Jusman di Poso, Sabtu (6/11).
Taman Nasional Lore Lindu menjadi saksi keistimewaan dan keindahan hutan Sulawesi Tengah dengan flora dan fauna Sulawesi. Selain bisa menikmati udara alam di Danau Tambing, objek wisata yang dikelola Balai TNLL ini membuka destinasi baru, yakni jalur (tracking) keliling Danau Tambing.