blank
Ki Dalang Slamet Karanganyar Kebumen manggung diiringi para pesiden pada pertunjukan wayang kulit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian,(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kabupaten Kebumen telah memasuki PPKM Level 3. Kegiatan masyarakat pun mulai dilonggarkan. Bahkan Sanggar Mangkuyudha Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Jumat (1/10) sukses mementaskan wayang kulit semalam suntuk.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menghadiri pementasan wayang kulit oleh Ki Danag Slamet dari Karanganyar, dengan lakon Wayu Garudo Kencono. Bupati menyambut baik pentas wayang kulit tersebut. Namun meminta protokol kesehatan jangan sampai kendor agar kasus pandemi Covid-19 bisa terus ditekan.

Hadir mendampingi Bupati Asisten 1 Sekretariat Daerah Kebumen Edi Rianto, Camat Alian Kinanto beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Alian dan Kepala Desa (kades) se Kecamatan Alian. Masyarakat pun menyambut antusias pertunjukan wayang kulit tersebut.

blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memberi sambutan pada pentas wayang kulit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian.(Foto:SB/Ist)

Bupati menuturkan, kasus covid-19 di Kebumen telah menurun drastis. Namun dirinya meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan jangan sampai mengambaikanya.  ebab pandemi masih ada dan sewaktu-waktu virus bisa menular kepada siapa pun tanpa mengenal usia.

‘’Akhir- akhir ini kasus covid terus mengalami penurunan. Kegiatan masyarakat sudah diizinkan, temasuk pagelaran wayang kulit. Ini bertanda Kebumen mulai membaik. Tapi saya minta prokes tetap dijaga jangan sampai kendor ya bapak ibu. Ini penting supaya Kebumen bisa segera pulih dari pandemi,’’imbau  Arif Sugiyanto.

Di sisi lain Bupati menyampaikan bahwa Pemerintah masih terus berupaya menangani pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggencarkan program vaksinasi. Dia mengimbau masyarakat turut mendukung suksesnya program tersebut sehingga kegiatan bisa normal dan ekonomi segera pulih .

Sementara Kades Sawangan Slamet menjelaskan, pagelaran wayang kulit dalam rangka Tasyakuran Merdi Bumi Tahun 2021. Selain bernilai budaya, kegiatan tersebut untuk melestarikan tradisi leluhur. Sejatinya, kegiatan rutin ini dilakukan menjelang musim panen. Namun berhubung pandemi baru kali ini bisa dilaksanakan.

‘’Kegiatan ini biasanya kita lakukan setelah acara Ingkungan di awal tahun atau jelang musim panen. Tapi kemarin kasus Covid-19 masih tinggi sehingga sekarang baru bisa kita laksanakan,’’jelas kades.

Komper Wardopo

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini