blank
Suasana seminar, Krisseptiana Hendrar Prihadi, menyampaikan sambutan (hm)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kali pertama sejak pandemi Covid -19 , Pemkot Semarang mengadakan kegiatan seminar secara offline dengan tema Partisipasi Publik dalam Mewujudkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak . Acara digelar Senin (30/8) di Hotel Plasa, diikuti oleh 14 anggota Partisipasi Publik untuk Kesejahteaan Masyarakat (PUSPA)

Krisseptiana Hendrar Prihadi, ketua PUSPA kota Semarang mengatakan, Covid-19 menjangkiti warga Indonesia mulai bulan Februari 2020 hingga sekarang. Hampir dua tahun masyarakat bertahan hidup dalam situasi pandemi. Bukanlah hal yang mudah, namun juga tak ada alasan untuk menyerah.

Tantangan yang dihadapi perempuan dan anak di masa pandemi berdampak pada beberapa aspek antara lain kesehatan fisik dan psikis, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya. “Hampir seluruh aspek kehidupan berubah pada masa pandemi ini,” katanya.

Ditambahkan, perempuan terdampak pandemi karena peran ganda di pundaknya. Harus belajar menjadi pendamping anak-anaknya yang sekolah daring dari rumah, disamping memikirkan kebutuhan keluarga. “Meski nafkah dari bapak tidak cukup, harus dicukupkan oleh para ibu untuk memenuhi semua kebutuhan. Termasuk menjaga kesehatan, kebersihan rumah dan anggota keluarga,” ujar Tia Hendy, panggilan akrab istri Walikota Semarang tersebut.

Makin Rentan

Sementara itu Dra Retno Sudewi, Apt,MSi,MM kepala DP3A Jateng mengatakan, pandemi Covid-19 memperburuk ketimpangan gender yang ada sehingga perempuan menjadi semakin rentan.

Perempuan perlu berdaya. Pemberdayaan perempuan adalah kunci dari kenaikan pendapatan suatu bangsa . Perempuan pelaku UMKM sangat terdampak Covid-19.

Karenanya pemerintah dengan perbagai cara memberikan dorongan dan pelatihan bagi perempuan untuk mengatasi gejolak ekonomi, tandasnya.

Persyaratannya, perempuan sebagai kepala keluarga, penyandang disabilitas, korban kekerasan, buruh migran purna, lansia produktif, pengidap HIV (ODHA) dan perempuan yang menikah di bawah umur.

Beberapa hal juga dilakukan oleh Pemprov Jateng, antara lain bantuan kepada anak yang kehilangan ayah atau kedua orang tua korban Covid -19, percepatan vaksinasi untuk segala lapisan umur, pencegahan kawin anak.

Acara dibuka oleh Mukhamad Khadik, Kadin P3A Kota Semarang. Dikatakan, terkait dengan PPKM, kota Semarang sudah menjadi level 2. Diharapkan semuanya tetap waspada dan memperhatikan tiga hal yaitu disiplin menjalankan Prokes, menjalani vaksin, menerapkan dan meningkatkan 3 T: testing, tracing dan treatment

Humaini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini