SEMARANG (SUARABARU.ID)– Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) tetap bergulir, meski covid-19 masih mewabah. Tahun ini, penerima manfaat KJS berjumlah 12.764 orang, dengan anggaran sebesar Rp 38.292.000.000, bersumber dari APBD Provinsi Jateng.
Yang berhak menerima bantuan adalah, mereka yang fakir belum memeroleh bansos apa pun, sakit kronis, sepuh atau disabilitas. Dan pada akhir pekan lalu, termin kedua penyaluran KJS dilakukan. Penyaluran dilakukan secara simbolis di Kecamatan Candisari, Semarang dan Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng Harso Susilo mengatakan, bantuan yang diberikan itu, merupakan bentuk kepedulian dari pemprov.
BACA JUGA: Jerinx: Masyarakat Tak Perlu Takut Divaksin Covid-19
”Ini merupakan wujud kepedulian Pemprov Jateng dan kesetiakawanan sosial kita kepada seluruh warga. Untuk KJS syaratnya adalah disabilitas berat, ataupun punya penyakit kronis. Di Jateng penerima KJS 12.764 orang, yang paling banyak di Kabupaten Tegal, mencapai 1.000 orang, Cilacap dan Kota Semarang,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, mekanisme KJS diberikan setiap triwulan dengan besaran Rp 750 ribu per penerima. Nantinya, para penerima dibuatkan akun di Bank Jateng. Ada pun, KJS telah dilaksanakan sejak 2017 lalu.
”Salah seorang penerima KJS adalah Pak Poniman yang sakit berat, tidak bisa apa-apa dan tidak punya keluarga. Nanti kita usahakan dibawa ke panti milik pemprov. Dalam minggu-minggu ini kita proses untuk kesediaanya,” imbuhnya.
BACA JUGA: Jangan Keliru Memaknai, Lomba Essai BPIP adalah Ekspresi Religiusitas dan Nasionalisme.
Nardianto, tetangga sekaligus perawat dari Poniman (68) menyebutkan, dulu Poniman bekerja sebagai buruh. Namun karena sakit dan tak punya keluarga, dia akhirnya terbaring di bedeng berukuran 3×2 meter yang dibuatkan warga.
”Untuk makan Poniman, warga bergiliran memberi. Saya yang merawat, dari mulai mengambilkan makanan hingga memandikan tiap tiga hari sekali. Kalau buang kotoran, saya juga yang membuangkan,” tuturnya.
Selain Poniman, juga diserahkan bantuan kepada Tablig Isa Hananto. Dia adalah warga Jomblang Perbalan, yang menderita gangguan jiwa sejak belasan tahun lalu. Di tempat lain, Saminah dan Pasirah dua warga Desa Mluweh, Kabupaten Semarang, yang tinggal di Dusun Kalilateng, di rumah berpapan anyaman bambu.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Minta Harga Tes “PCR” Maksimal Rp550 Ribu
Kepala Desa Mluweh, Asariyono menyampaikan apresiasinya atas bantuan kepada warganya. Dia berharap, bantuan ini dapat menopang kehidupan warganya yang kurang beruntung.
”Terima kasih untuk Pemprov Jateng yang sudah peduli dengan warga kami. Bu Saminah kini seorang diri, dirawat cucunya. Semoga bantuan ini memberikan keberkahan kepada warga kami,” ucapnya.
Riyan