KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)- Paskakebakaran akibat lontaran lava pijar dari Gunung Merapi yang membakar vegetasi di sisi barat daya dari kawah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang terus memantau aktivitas gunung yang berada di perbatasan Jateng dengan DIY.
“Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Taman Nasional Gunung Merapi, sehingga upaya mitigasi dan persiapan lainnya dapat kita laksanakan dengan baik dan tidak terlambat ,” kata Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono, Rabu ( 28/7).
Edi mengatakan, kebakaran vegetasi yang berjarak sekitar 2.000 meter dari puncak Merapi tersebut saat ini sudah padam. Namun pihaknya tetap terus melakukan pemantauan dan meminta anggotanya untuk melaksanakan persiapan serta antisipasi apabila fenomena serupa kembali terjadi.
“Kami akan berkoordinasi dengan TNGM dan bila terjadi kebakaran seperti itu, kami akan melakukan penyekatan yakni membuat ilaran sehingga api tidak merembet jauh,” katanya.
Menurutnya, kebakaran vegetasi di petak H 7 yang masuk wilayah Taman Nasional Gunung Merapi tersebut, diakibatkan lontaran lava pijar dari kawah Merapi.
Selain itu juga dampak musim kemarau saat ini dan tidak adanya hujan. Sehingga, menyebabkan vegetasi di lereng Gunung Merapi menjadi kering dan sangat mudah terbakar ketika tersulut api.
Ia menambahkan, areal vegetasi yang terbakar tersebut masih jauh dari permukiman penduduk, yakni berjarak sekitar 2.000 meter dari puncak Merapi. Sedangkan, permukiman penduduk yang terdekat berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak.
Edi Wasono menambahkan, meskipun dalam beberapa hari terakhir Merapi menlontarkan lava pijar hingga radius 2.000 meter, namun hingga saat ini statusnya masih siaga atau berada di level III.
Untuk itu, ia berharap masyarakat sekitar Gunung Merapi tetap tenang namun juga waspada dan mengikuti informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya.
Seperti diketahui, da sepekan terkahir, BPPTKG mencatat aktivitas guguran lava pijar terjadi cukup intensif dengan arah dominan ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
Terkait dengan kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar tetap tenang terkait fenomena luncuran lava pijar yang kemudian memicu titik api di batas vegetasi tersebut. Yon