blank
Andri Wijanarko meminta memegangi layang-layang dari kejauhan sembari menunggu angin. Foto: Ist

BLORA (SUARABARU.ID) – Banyak cara masyarakat mengatasi kejenuhan di masa pandemi covid-19.  Akhir-akhir ini masyarakat Blora suka bermain layang-layang di pinggir sawah, kebun, atau pun pekarangan.

Misalnya masyarakat di Dukuh Borak Desa Semawur Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, yang belakangan ramai dengan kegiatan bermain layang-layang.

Permainan tradisional ini muncul kembali mengatasi kejenuhan di masa pandemi covid-19. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun turut bermain. Menjelang sore hari, langit – langit di desa   tersebut banyak dihiasi dengan beragam kreasi bentuk dari permainan tradisional yang satu ini.

Ada yang berbentuk biasa, karakter kartun, ular bahkan ada yang mengkreasikannya menjadi hantu Indonesia. Seperti kuntilanak dan pocong, ukurannya juga beragam, dari ukuran standart kecil hingga besar sekali.

blank
Warga desa Semawur, Andri Wijanarko mengajak anaknya, dan keponakan bermain layang-layang di pinggir sawah. Foto: Ist

Salah satu warga Semawur, Andri Wijanarko mengatakan, dulu layang-layang yang menjadi permainan di masa liburan sekolah oleh anak-anak.

“Namun, seiring berkembangnya permainan daring atau game online, layang-layang pun sempat mulai ditinggalkan bahkan sempat menghilang,” ucap Andri.

Meski demikian, lanjut Andri, di tengah pandemi yang panjang ini, layang – layang kembali menjadi permainan yang cukup eksis.

“Bahkan tak hanya dimainkan oleh anak-anak, orang dewasa pun turut memainkannya,” ujar Andri.

Mungkin, kata Andri, bermain layang-layang di tanah lapang menjadi pengobat rindu akan permainan di masa kecil dan juga sebagai refreshing setelah sekian lama harus beraktivitas di rumah saja dimasa corona ini.

Senada yang dikatakan  Andri, warga Dukuh Borak yang suka bermain layang-layang sejak kecil. Nyunarto mengatakan,  bermain layang-layang tidak hanya sebagai permainan semata dan mengisi waktu luang, namun permainan tradisional sarat dengan nilai edukasi dan strategi.

“Untuk melatih kesabaran dan ketenangan ketika bermain layang – layang, kalau kita sedang bertanding (gelasan) asyik dan seru,” jelas Nyunarto.

Bahkan, saat ini sudah banyak even festival layang-layang. Di antaranya, International Kites Festival (IKF) 2020 yang diadakan Tourism Corporation of Gujarat Limited, Pemerintah Negara Bagian Gujarat dan berlangsung dari 07 hingga 14 Januari 2020  lalu.

Kudnadi

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini