blank
Seorang petugas dari  Dokpol Polda Jateng tengah memperagakan cara melepas APD untuk penanganan Covid -19 dalam Pelatihan Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Alun- alun Klaten, Rabu (7/7). Foto: Bagus Aji

KLATEN (SUARABARU.ID) – Berbagai upaya untuk menekan atau pun membasmi penyebaran covid 19 terus dilakukan berbagai pihak. Demikian halnya dengan Polda Jawa Tengah.

Selain menggelar penyekatan pergerakan manusia atau pun kendaraan, juga mengelar pelatihan penanganan jenazah Covid-19 menggunakan mindset baru dalam PPKM Darurat.

Mindset baru dalam tatalaksana dan penatalaksanaan jenazah covid–19 harus menggunakan cairan disinfektan,” kata Paur 2 Dokpol Polda Jateng Dr  Nila  Suharto di Klaten, Rabu (7/7).

Dokter Nila Suharto ketika ditemui usai Pelatihan Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Alun- alun Klaten menjelaskan, dalam pemulasaran jenazah covid-19 diharuskan menggunakan cairan disinfektan.

“Tujuannya agar virus yang ada dalam jenazah tidak menyebar ke mana-mana. Sebelumnya ada pemulasaran jenazah covid-19 menggunakan air mengalir. Cara ini tidak diperkenankan karena menjadikan virus menyebar mengikuti aliran air yang merembet ke mana-mana,” kata dia.

APD Level 2

Mindset baru lainnya yakni penggunaan APD level 2 bagi penggali kubur  untuk pemakaman jenazah covid-19. Penggunaan APD level 2 , bisa mengurangi tingkat kelelahan penggali kubur. Selama ini, penggali kubur untuk jenazah covid-19 memakai APD level 3. Alat Pelindung Diri (APD) disebut terakhir menyebabkan pemakainya cepat mengalami kelelahan.

”Kami memberi tahu  kepada semuanya bahwa tak perlu takut dengan jenazah covid-19. Yang penting  tata laksananya sudah betul sebagaimana telah dicontohkan disini,” terangnya.

Adapun peserta pelatihan adalah para relawan, Babinkamtibmas, Sabhara, dan tenaga medis dari Puskesmas.

Bagus Adji

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini