MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang menambah satu hotel lagi dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Yaitu di Hotel Safira Jalan Gatot Subroto, Magelang.Hotel tersebut memiliki 52 kamar dengan kapasitas 104 tempat tidur.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Intan Suryahati menerangkan, penambahan tempat isolasi tersebut karena kasus Covid-19 di sini cenderung naik beberapa waktu terakhir.
Hal ini berdampak pada menipisnya bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) rujukan dan tempat isolasi.
‘’Mereka isolasi mandiri di Hotel Borobudur, sehingga kapasitasnya hampir penuh. Maka kita cari tambahan lokasi baru untuk isolasi mandiri, karena kasus Covid-19 terutama yang OTG (orang tanpa gejala) makin banyak,’’ tuturnya kemarin.
Dia menuturkan, sebelumnya sempat dibuka lokasi isolasi mandiri di Wisma Bayeman. Namun karena penuh, dialihkan semua ke Hotel Borobudur dengan kapasitas lebih banyak.
Meski kapasitas di Hotel Borobudur belum 100 persen terisi, tapi pihaknya sudah bertindak cepat dengan membuka lokasi baru di Hotel Safira.
‘’OTG semakin banyak. Semakin banyak kita tracing dari kontak erat dan makin banyak pemeriksaan swab, maka kian banyak yang ditemukan positif. Langsung kita buka Hotel Safira untuk lokasi isolasi mandiri dengan 52 kamar, terdiri dari 104 tempat tidur,’’ terangnya.
Menurutnya, yang isolasi mandiri di hotel hanya yang OTG. Sementara yang bergejala dirawat di rumah sakit rujukan.
Sekda Joko Budiyono mengatakan, sudah meninjau langsung hotel Safira untuk memastikan hotel itu layak untuk tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala.
Dia juga memastikan Hotel Safira ditutup untuk umum. Hotel 3 lantai itu seluruhnya difungsikan untuk isolasi terpusat Covid-19.
‘’Hotel Safira untuk isolasi terpusat agar lebih terawasi dan terpantau karena kita jaga 24 jam. Kami terjunkan Linmas 6 personel, tenaga kesehatan dan dokter puskesmas yang akan memantau,’’ tegasnya.
Tim juga memperhatikan asupan makanan, harus makan tiga kali sehari. Tidak usah khawatir, karena biayanya sudah ditanggung APBD Kota Magelang,’’ ujarnya.
Joko yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang menjelaskan, kondisi isolasi terpusat di Hotel Borobudur sudah penuh sejak Sabtu (19/6).
Penyebabnya, lonjakan besar kasus Covid-19. Bahkan, pekan ini termasuk yang terbesar sejak kasus pertama ditemukan Maret 2020.
‘’Minggu (20/6) menjadi yang terbesar selama penanganan pandemi Covid-19 di Kota Magelang. Sejak Senin (14/6) sampai Sabtu (19/6), ditemukan lebih dari 200 kasus,’’ terangnya.
Padahal sebelumnya, lanjut Sekda, Kota Magelang konsisten hanya belasan dan paling banyak 80-an per pekan, tapi sekarang sudah tiga digit.
Demikian halnya dengan RS rujukan, meski hanya menangani pasien Covid-19 bergejala, tetapi kapasitasnya makin menipis.
Tadinya, RSUD Tidar dapat menampung pasien bergejala ringan hingga berat. Namun saat ini, RS itu hanya menangani pasien dengan gejala menengah sampai berat saja.
Penulis : prokompim/pemkotmgl
Editor : Doddy Ardjono