KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Tim Penanganan Covid-19 Pusat mengunjungi Pemkab Magelang, kemarin. Audiensi di Ruang Cemerlang Kompleks Setda Kabupaten Magelang.
Anggota Tim Penanganan Covid-19 Pusat, Pitoyo menjelaskan, maksud dan tujuan kunjungannya ke Kabupaten Magelang untuk memberikan pendampingan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Supaya tidak terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 seperti Lebaran tahun lalu.
“Kita tahu seperti tahun lalu setiap libur hari besar baik Lebaran, Natalan, seminggu kemudian pasti kasusnya naik. Maka ini harus kita antisipasi sedini mungkin,” kata Pitoyo.
Dia berharap, masa liburan tahun ini tidak lagi terdapat lonjakan kasus Covid-19 baik di tingkat daerah, provinsi, maupun pusat. Melalui ujung tombak PPKM Mikro dia berharap jumlah kasus Covid-19 dapat terus ditekan.
Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk meniadakan mudik Lebaran tahun ini pasti akan menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat, namun dengan tujuan yang positif.
“Saat ini grafik kasus Covid-19 di Indonesia sudah terus menurun. Ini merupakan dampak dari penerapan PPKM Mikro selama ini. Kalau di Jawa Tengah ada yang namanya “Jogo Tonggo” nah ini sangat bagus sekali karena sampai ke tingkat desa dan RT/RW. Hal ini harus tetap kita jaga, jangan sampai gara-gara libur hari besar kita kembali lagi ke titik awal seperti negara India,” ujar Pitoyo.
Pitoyo menyebutkan bahwa dirinya mendapatkan data di Jawa Tengah baru 60 persen terkait pendirian posko PPKM Mikro. Namun setelah melakukan pengecekan langsung di lapangan mulai dari Cilacap hingga di Magelang ternyata sudah 100 persen.
Dalam hal ini Pitoyo juga mendorong untuk pendirian posko satgas kabupaten. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa posko satgas kabupaten berbeda dengan posko terpadu yang sifatnya temporer.
“Posko satgas kabupaten boleh dikatakan akan menjadi semacam sekretariat dari satgas itu sendiri, sebagai konsekuensi adanya posko-posko di daerah khususnya di desa/kelurahan,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto mengatakan, Pemkab Magelang hingga saat ini masih terus bekerja untuk mencegah dan menangani penyebaran Covid-19, tentunya bersinergi dengan semua pihak termasuk partisipasi masyarakat luas. Demikian yang disampaikan Sekda saat audiensi dengan Tim Penanganan Covid-19 Pusat di ruang Cemerlang, kompleks Setda Kabupaten Magelang, Selasa (11/5/2021).
Adi memaparkan beberapa langkah yang sudah diambil oleh Pemkab Magelang dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19. Antara lain penyiapan anggaran untuk penanganan Covid-19 yang dialokasikan dalam pos untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagaimana Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2020.
Kemudian melakukan peningkatan kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19, penyiapan pelaksanaan program Jaring Pengaman Sosial, percepatan penyaluran dana desa agar pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 di desa dapat dilaksanakan lebih efektif, mencukupi penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan tenaga lain dalam penanganan wabah Covid-19.
“Selain itu juga melakukan pengawasan secara ketat para pendatang dari luar daerah agar tidak semakin memperbesar risiko penyebaran Covid-19, serta beberapa langkah strategis lainnya,” papar Adi.
Sementara terkait Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, lanjut Adi, Pemkab Magelang telah melakukan kebijakan sesuai dengan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H dan upaya pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Selama Bulan Suci Ramadan 1442 H, serta mendasarkan pada Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri Tahun 1442 H/2021.
“Maka saat ini telah diterbitkan juga Surat Edaran Bupati Magelang Nomor 443.5/1635/01.01/2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro untuk pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Kabupaten Magelang,” terang Adi.
Eko Priyono