blank

TEGAL (SUARSBARU.ID) – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal menyebut munculnya klaster penularan Covid-19 di salah satu pondok pesantren (Ponpes) setelah salah satu santri bepergian ke luar asrama.

Kepala Kemenag Kota Tegal Ahmad Farhan mengatakan, saat itu salah satu santri asal luar Kota Tegal meminta izin pulang karena keperluan mendesak.

blank
ISOLASI – Sejumlah Santri Pondok menjalani isoialsi di Rusun Tegalsari, Kota Tegal. (foto: nino moebi)

“Ada kebutuhan mendesak keluar dan saat kembali ke pondok mengeluh sakit. Biasanya memang tidak diperbolehkan keluar kecuali ada hal penting,” kata Farhan, di kantornya.

Farhan juga menegaskan jika kegiatan di Ponpes selama ini tetap menjalankan protokol kesehatan. Santri juga tidak diperbolehkan keluar jika tidak ada hal penting.

Termasuk pembelajaran di MTs dalam Ponpes tersebut juga dilaksanakan sistem daring atau tidak pembelajaran tatap muka (PTM).

“PTM tidak ada. Di situ ada dua lembaga, MTs dan Ponpes. Untuk MTS tidak ada izin, jadi selama ini daring. Jadi yang berkegiatan ya di pondok pesantrennya karena memang ada kebijakan khusus,” katanya.

Farhan juga membeberkan kondisi terkini belasan santri dan dua ustaz yang terpapar Covid-19. Saat ini masih menjalani isolasi mandiri di Rusunawa Tegalsari.

“Satu santri isoman di rumah, sekarang sudah negatif Covid-19. 11 santri lainnya di Rusunawa. Kondisi terakhir sehat bugar. Ustaznya ada dua juga sehat,” sebutnya.

Farhan menyebut di Kota Tegal sendiri setidaknya ada 10 pondok pesantren dengan jumlah santri yang beragam.

“Santrinya tak hanya dari dalam kota, namun juga banyak juga dari luar daerah. Jumlah santri di satu pesantren paling banyak 125 santri, paling sedikit 16 orang,” sebutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, munculnya klaster baru itu bermula salah satu santri asal luar daerah positif Covid-19.

“Salah satu santri sakit dan mengeluh batuk, demam, dan sesak napas. Saat di-swab positif Covid-19,” kata Prima di kantornya.

Prima menjelaskan, pihaknya kemudian melakukan tracing terhadap sedikitnya 78 kontak erat. Termasuk teman dan guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang masih dalam satu kompleks Ponpes.

“Hasilnya 13 positif Covid-19 dari 78 yang di-swab. Terdiri dari 11 santri, dan 2 guru. Saat ini mereka sedang isolasi di Rusunawa Tegalsari,” terangnya.

Prima mengatakan, saat ini aktivitas ponpes dihentikan untuk sementara waktu.
Nino Moebi