blank
Pebalap tim Rosberg Racing Molly Taylor dan Johan Kristoffersson menjalani sesi tes pramusim kejuaraan Extreme E di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol (18/12/2020). Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Tim milik juara dunia Formula 1 2016 Nico Rosberg memenangi balapan perdana kejuaraan offroad mobil SUV elektrik Extreme E di Arab Saudi pada Minggu.

Mantan juara reli dari Australia Molly Taylor dan juara dunia rallycross tiga kali Johan Kristoffersson asal Swedia, berbagi tugas mengendarai mobil SUV elektrik tim Rosberg Racing.

Peringkat kedua direbut oleh tim Andretti asal Amerika Serikat yang didukung pasangan pebalap Catie Munnings dan Timmy Hansen.

Sedangkan tim milik juara dunia F1 tujuh kali Lewis Hamilton, mantan tandem sekaligus rival Rosberg di Mercedes, finis ketiga.

Juara dunia reli sembilan kali Sebastian Loeb dan Cristina Gutierrez membalap untuk tim X44 milik Hamilton yang tampil tercepat di babak kualifikasi pada Sabtu.

“Cukup keren menjadi bagian dari perjalanan ini, awal yang saya kira memiliki masa depan yang luar biasa,” kata Taylor seperti dikutip AFP.

“Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kami (para pebalap putri). Jika Anda melihat persaingannya, para pebalap yang ada di sini adalah mereka yang terbaik di kategori motorsport.”

Extreme E digagas oleh pendiri Formula E Alejandro Agag untuk membawa pesan terkati masalah lingkungan yang mengancam sejumlah wilayah terpencil di berbagai belahan dunia di mana kompetisi itu berlangsung.

Setelah menyelesaikan seri di Al-Ula, para kompetitor akan berlayar menuju Senegal, kemudian Greenland, hutan Amazon di Brazil dan gletser Tierra del Fuego di Argentina.

Juara Reli Dakar empat kali Carlos Sainz, dengan tandem Laia Sanz, serta tim milik juara dunia F1 2009 Jenson Button tersingkir di babak semifinal.

“Kami mengalami kontak dengan Sebastian (Loeb) dan dari sana semuanya usai. Mustahil untuk mengejar, ketika kami berada di belakang debu kami langsung kehilangan 15 detik,” kata Sainz.

Debut Extreme E di Arab Saudi berjalan cukup terjal.

Format kualifikasi, yang pada akhirnya menggunakan time trial, diubah pada menit-menit terakhir dan sejumlah kecelakaan hebat yang terjadi pada Sabtu dan Minggu menimbulkan kekhawatiran soal keamanan para pebalap, meski tidak ada yang mengalami cedera serius.

“Ini di luar ekspektasi saya. Ini menjadi akhir pekan yang terbaik yang bisa saya bayangkan,” kata Agag.

“Untuk kecelakaan, itu adalah bagian dari motorsport.”

Agag menambahkan bahwa penyesuaian akan dilakukan sebelum seri kedua kejuaraan yang akan digelar pada 29-30 Mei.

Selain mengkampanyekan pesan terkait lingkungan di lima area tersebut, kejuaraan Extreme E juga bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender di mana setiap tim memiliki satu pebalap putra dan satu putri yang berbagi tugas di balik kemudi.

Ant/Muha