WONOSOBO(SUARABARU.ID-Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Non TPI Wonosobo berkolaborasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat menggelar layanan eazy passport yang di selenggarakan di Ruang Siskohat Kantor Kemenag, Kamis (18/3).
Kepala Kanim Kelas II Non TPI Wonosobo Henki Irawan mengatakan kegiatan eazy passport hari ini merupakan penyelenggaraan yang keenam setelah berlangsung di beberapa daerah di luar Wonosobo.
“Namun ini merupakan kali pertama diselenggarakan di Wonosobo. Sebelumnya kegiatan yang sama telah sukses diselenggarakan di Magelang, Banjarnegara, dan Purworejo,” ujarnya.
Kegiatan eazy passport dibuka langsung oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat didampingi Kepala Kantor Kemenag Ahmad Farid dan Kepala Kanim Kelas II Non TPI Wonosobo, Henki Irawan.
Afif Nurhidayat mengapresiasi sinergitas antar instansi pemerintah yang sudah terjalin baik guna memberikan pelayanan kepada masyarakat di Wonosobo.
“Acara hari sebagai wujud ikhtiar manusia dalam melengkapi administrasi sebagai calon jamaah haji. Sehingga ketika ada pemberangkatan ke tanah suci nanti semuanya telah siap,” katanya.
Beliau juga mengajak calon jamaah haji yang hadir untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar wabah global Covid-19 dapat segera berlalu. Sehingga tidak terjadi lagi penundaan keberangkatan jamaah haji tahun ini.
Kepala Kanim Kelas II Non TPI Wonosobo Henki Irawan menyampaikan penjelasan mengenai layanan eazy passport dan pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM yang sedang dilaksanakan di instansi yang dipimpinnya.
Tampak diantara pemohon paspor layanan eazy passport yang berjumlah 32 orang calon jamaah haji di Kantor Kemenag Wonosobo, Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo yang juga merupakan calon jamaah haji 1442 H/2021 M.
Mudahkan Pemohon
Setelah dipanggil oleh petugas, One Andang langsung menuju booth pertama untuk melakukan pengambilan foto dan biometric berupa sidik jari. Tidak sampai 5 menit proses pengambilan foto dan biometric tersebut telah selesai dilaksanakan.
Layanan eazy passport, menurutnya, merupakan sebuah program pelayanan paspor secara kolektif yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kanim yang ada di beberapa daerah, termasuk di Wonosobo.
“Easy passport akan memudahkan masyarakat yang hendak melakukan permohonan paspor baru maupun penggantian dengan tidak harus datang ke Kantor Imigrasi yang ada,” jelasnya.
Layanan ini, kata dia, dikecualikan bagi permohonan penggantian paspor karena rusak maupun hilang. Jika yang terjadi seperti itu, pemohon paspor harus datang sendiri Kantor Imigrasi untuk dilayani petugas.
“Seluruh proses permohonan paspor mulai dari penyerahan dan pemeriksaan berkas persyaratan, wawancara, serta pengambilan data biometrik berupa foto dan sidik jari dilakukan di lokasi kegiatan,” bebernya.
Menurut Henki, paspor yang sudah jadi nantinya bisa diambil secara perwakilan atau bisa juga dikirim ke rumah melalui jasa PT Pos Indonesia.
“Program pelayanan eazy passport ini menyasar komunitas besar seperti pegawai di perkantoran pemerintah/TNI/Polri/BUMN/BUMD/swasta, warga perumahan, dan komunitas atau organisasi,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, sambing dia, program pelayanan ini menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat demi mencegah penyebaran dan penularan virus Corona di masyarakat.
“Bagi seluruh petugas dan pemohon paspor, disediakan hand sanitizer, dilakukan pengecekan suhu tubuh dan mewajibkan semua yang terlibat menggunaan masker selama ada di lokasi kegiatan easy pasport,” tandasnya.
Muharno Zarka