SEMARANG (SUARABARU.ID) – Untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi guru dan siswa jurusan Tata Busana SMK di Jawa Tengah, maka akan dilakukan hubungan kemitraan antara Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Provinsi Jawa Tengah dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Tata Busana.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ny. Atikoh Ganjar Pranowo saat menerima audiensi pengurus MGMP Tata Busana Provinsi Jawa Tengah di rumah dinas gubernur, Puri Gedeh, Senin 21/12-2020. Audiensi tersebut berkaitan dengan kesediaan istri Gubernur Jawa Tengah itu untuk menjadi Ibunda bagi keluarga besar SMK jurusan Tata Busana di Jawa Tengah.
Dalam audiensi ini Ny. Atikoh Ganjar Pranowo didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Pengurus Tim Pengerak PKK, dan Plt Kepala Dinas Poendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Hari Wuljanto. Sementara dari MGMP Tata Busana hadir Ketua MGMP Tata Busana Provinsi Jawa Tengah Indria Mustika ( SMKN 2 Jepara ), Sri Sumaryani ( Sekretaris – SMKN 1 Sayung), Yuli Hastuti ( SMKN 3 Magelang ), Supandmi ( SMKN 4 Suikoharjo ) dan Laily Rahma ( SMKN Salatiga ).
Untuk merealisasikan kemitraan ini maka Ny. Atikoh Ganjar Pranowo minta kepada Tim Pengerak PKK dan Dekranasda Jawa Tengah untuk melibatkan MGMP Tata Busana dalam kegiatan yang relevan, termasuk yang ada di kabupaten/kota di Jawa Tengah. “Juga kemungkinan mendatang guru tamu yang terdiri para perancang busana papan atas untuk memperkuat kompetensi guru dan juga memberikan motivasi kepada para siswa,” ujar Ny. Atikoh.
Selanjutnya ia juga minta kepada para guru Tata Busana untuk mampu mengembangkan kurikulum berbasis kebutuhan pasar dunia kerja, termasuk melakukan penelusuran dan pendampingan minat dan bakat siswa. “Harus ada pembimbingan yang berbeda antara siswa yang mau masuk dunia kerja dan siswa yang melanjutkan,” pesannya. Kuncinya bukabn hanya pada inovasi dan kreatifitas guru dalam mengembangkan metode pembelajaran tetapi juga komitmen para guru, tambahnya.
Terkait dengan keinginan Ny Ganjar Pranowo untuk mengembangkan pembelajaran berbasis kebutuhan pasar, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Hari Wuljanto menyampaikan, para guru SMK telah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan metode pembelajaran.
“Kami akan menegaskan kembali kepada para kepala sekolah yang memiliki jurusan tata busana untuk menata kurikulum berbasis kebutuhan pasar tenaga kerja serta mengembangkan pembelajaran kreatif” ujar Hari Wuljanto.
Pada audiensi tersebut pengurus MGMP Tata Busana di Jawa Tengah, juga telah menunjukkan hasil karya siswa SMK. Hasil karya tersebut mendapatkan apresiasi dari Ny Atikoh Ganjar Pranowo yang menurutnya tidak kalah dengan hasil karya desainer ternama.
Hadepe