blank
Calon Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika berbicara di hadapan pegiat MPSW setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Calon Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengapresiasi langkah Masyarakat Peduli Sungai Wonosobo (MPSW) yang selalu giat menjaga sungai tetap lestari.

“Keberadaan sungai itu sangat penting bagi masyarakat. Karena sungai menjadi sumber penghidupan warga sekitar. Sawah yang ditanami padi dapat teraliri air dari sungai,” tegasnya.

Penegasan tersebut disampaikan Afif saat bersilaturrahmi dengan pegiat MPSW di RM Sari Rasa Wonosobo, Minggu (29/11), sore tadi. Sejumlah komunitas sungai yang tergabung dalam MPSW hadir dalam silaturrahmi tersebut.

Turut mendampingi Afif, Koordinator Bidang Program dan Perencanaan Tim Sukses Afif-Albar, Suwondo Yudhistiro, yang juga Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, dari Fraksi PKB.

Menurut Afif, sungai juga menjadi tempat berkembangnya berbagai ekosistem ikan. Sehingga warga pun bisa mencari ikan di sungai dengan catatan tidak boleh merusak ekosistem yang lain.

Jaga Sungai

blank
Komunitas MPSW foto bersama dengan Calon Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

Karena itu, pihaknya berharap semua pihak selalu menjaga sungai dari ilegal fishing dan kotoran sampah. Jika ekosistem ikan utuh dan sungai bersih dari sampah, akan sangat baik untuk warga sekitar.

“Aktifitas MPSW yang di dalam ada Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Serayu, komunitas sungai dan mancing lainnya sangat positif untuk mencegah ilegal fishing dan menjaga kelestarian sungai,” tuturnya.

Ketua MPSW Suyudi Joko Trimanto meminta setelah jadi Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo, Afif-Albar, untuk mendukung dan memperhatikan kegiatan masyarakat yang peduli terhadap kelestarian sungai dan ekosistemnya.

“Selama ini Pokmaswas dan komunitas sungai yang lain beraktifitas secara mandiri. Beberapa kali mendapat suport dari Dispaperkan setempat untuk menebar benih ikan bersama di sungai,” paparnya.

Pokmaswas Serayu, sebutnya, selalu mengawasi sungai dari tindakan ilegal fishing, seperti menyetrum, mengobat (njenu) dan menjaring ikan dengan cara tidak benar. Selain itu, juga melakukan kegiatan bersih-bersih sungai.

Muharno Zarka-Wahyu