SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Pertamina Patra Niaga terus mendorong para konsumen yang bertransaksi di Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang terdapat di aplikasi MyPertamina.
Transaksi di SPBU di antaranya untuk pembelian BBM berbagai jenis atau untuk pembelian produk barang konsumsi yang ada di mini market SPBU dianjurkan dilakukan secara cashless.
Kode QR yang menjadi standar nasional dalam sistem pembayaran digital di Indonesia ini menjadi satu dalam aplikasi MyPertamina dan terus dikembangkan oleh Pertamina.
Di Jawa Tengah sendiri penggunaan QRIS lewat apps MyPertamina dalam pembelian BBM solar sudah mencapai 100 persen mengikuti registrasi kendaraan yang terdaftar di Korlantas Polri.
Executive General Manager Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) PT Pertamina Patra Niaga, Aribawa, Rabu 4 September 2024, mengatakan, secara umum penggunaan pembayaran digital atau cashless ini hampir seratus persen.
“Penggunaan (pembayaran) QR Code (QRIS MyPertamina) untuk yang BBM solar sudah 100 persen, sedangkan untuk yang BBM Pertalite sudah mencapai di kisaran 90 hingga 95 persen,” kata Aribawa.
Untuk sosialisasinya sendiri, Aribawa mengungkapkan, pihaknya terus melakukannya terus menerus, baik dengan menggandeng media ataupun melalui penyalur – penyalur dan posko – posko Pertamina.
“Ya kita terus mensosialisasikan kalau sekarang ini pembayarannya didorong cashless pakai QRIS leway aplikasi. Di SPBU dan posko region Pertamina juga ada petugas yang membantu melakukan pendaftaran jikalau ada kendala,” katanya.
“Sepanjang nopol (nomor polisi kendaraan) tersebut sudah terintegrasi dengan Korlantas (Polri), maka QR code (barcode QRIS) bisa langsung terbit. Kalau tidak muncul, baru kita verifikasi lebih lanjut,” katanya.
Sebagai catatan, Provinsi Jawa Tengah sendiri menjadi provinsi terbanyak ketiga nasional dalam penggunaan QRIS sejak pertama kali diluncurkan pada Agustus 2019.
“Hingga akhir Oktober 2024, pengguna di Jateng mencapai 7,4 juta dan pertumbuhannya sebesar 41,96 persen secara tahunan (YoY). Secara volume transaksi, Jateng menjadi terbanyak kelima nasional dengan pertumbuhan 461,87 persen (YoY),” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Tengah, Nita Rachmenia.
Nita lebih jauh mengajak masyarakat untuk mulai transaksi digital menggunakan QRIS karena mempunyai keunggulan, seperti kecepatan transaksi dan tidak perlu lagi membawa uang tunai.
“Kanal QRIS benefitnya atau manfaatnya banyak. QRIS juga dapat memitigasi risiko peredaran uang palsu. Saat ini QRIS masih menjadi metode paling aman untuk bertransaksi,” katanya.
HP