MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kota Magelang peringkat pertama se-Jawa Tengah daerah yang mampu menggelar test Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test massal.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang mencatat setiap minggu ada seratusan spesimen yang dites untuk mendeteksi Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto memaparkan, standar WHO test PCR minimal tiap pekan 122 spesimen. Sementara di Kota Magelang selalu lebih dari 100 persen setiap minggu.
‘’Setiap minggu selalu lebih dari 100 persen. Minggu ke-36, 37, dan 38 misalnya, rata-rata per pekan kita mampu mengambil 152 spesimen. Artinya, kita selalu di atas standar WHO,’’ katanya, kemarin.
Menurutnya, pengambilan sampel terus digencarkan tidak hanya menyasar kontak erat saja, tetapi masyarakat rentan seperti lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan penderita kormobid.
‘’Dari jumlah itu, yang dominan positif masih lansia. Karena tiap kali kita tes masyarakat usia 45 tahun ke atas jumlahnya sekitar 40 persen dari total kasus positif yang ditemukan,’’ tuturnya.
Adapun persentase kematian pasien positif Covid-19 di wilayah ini mencapai 8 persen. Sebagian besar kasus meninggal dunia adalah lansia, dan punya kormobid atau penyakit penyerta.
‘’Untuk itu mulai Oktober ini sasaran kita titik beratkan pada lansia dan mereka yang mengidap kormobid, seperti hipertensi dan gula. Akan mulai kita data dan langsung gelar test terhadap masyarakat rentan ini,’’ terangnya.
Majid menerangkan, dengan bertambahnya sasaran peserta test swab, maka risiko kenaikan positif rate dimungkinkan akan terjadi. Nantinya, tiap pekan sebanyak 200 spesimen akan dikirimkan.
‘’Risikonya ya jumlah kasus positif pasti akan naik. Tapi kan indikatornya bukan kasus positifnya berapa, melainkan RT-nya ini tinggi atau rendah. Yang bagus itu di bawah 5 persen RT-nya, sesuai standar WHO, sedangkan kita masih 1,1 persen,’’ ungkapnya.
Penulis : prokompim/kotamgl
Editor : Doddy Ardjono