MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Sigit Widyonindito meminta warganya jangan mengucilkan tetangganya yang positif.
‘’Jangan mengucilkan tetangga yg positif. Tidak hanya membantu kebutuhan ekonomi selama isolasi, namun juga memberi support untuk memulihkan kejiwaan,’’ pintanya saat
menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan ketua RT dan ketua RW di Gedung Kyai Sepanjang beberapa hari lalu.
Dia juga meminta ketua RT dan ketua RW mengoptimalkan ‘Jogo Tonggo’ untuk menekan penyebaran Virus Corona di wilayah masing-masing. Penerapan protokol kesehatan masyarakat harus diawasi dengan ketat, namun tetap mengedepankan sisi humanis.
Seluruh ketua RT dan ketua RW di Kota Magelang mendapat bantuan operasional dari Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang. Bantuan ini merupakan apresiasi atas kerja keras dan pengabdian mereka terhadap Kota Magelang yang diberikan sejak tahun 2011.
Bentuk bantuan berupa uang Rp 150.000 per bulan untuk ketua RT dan Rp 190.000 per bulan untuk ketua RW yang diberikan setiap triwulan.
‘’Ini merupakan apresiasi ketua RT dan ketua RW yang sudah bekerja keras membantu menciptakan suasana yang luar bisa di Kota Magelang,’’ ungkap Sigit.
Rencana pada tahun 2021 Pemkot Magelang akan menaikkan besaran bantuan. Yakni Rp 250.000 per bulan untuk ketua RT dan Rp 400.000 per bulan untuk ketua RW.
Wali kota mengemukakan, para pemangku wilayah tingkat RT dan RW untuk terus berfikir kreatif dan meningkatkan inovasi, meskipun di tengah pandemi saat ini. Jika perlu mengadopsi ide daerah lain, misalnya kampung biopori di Malang, pengelolaan lingkungan di Surabaya dan lainnya.
‘’Cari ide-ide yang lebih kreatif dalam menata lingkungan. Kampung tematik adalah contoh terdekat yang bisa diadopsi. Kalau kampungnya moncer, terkenal, viral, menimbukan rasa bangga bagi masyarakat,” kata Sigit.
Menurutnya, jika kondisi sudah memungkinan atau pendemi selesai, mereka bisa melaksanakan studi banding ke daerah lain. Menggali ilmu daerah lain sebagai trigger namun tetap memperhatikan kearifan lokal.
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina menambahkan, kreatifitas dan inovasi masyarakat di Kota Magelang sudah berkembang. Terbukti kampung-kampung tematik bermunculan, dari kampung organik, kampung warna-warni, taman anggrek dan sebagainya.
”Masyarakat kita sudah bisa menggali potensi di wilayah masing-masing, berinisiatif membuat taman lingkungan masing-masing, membuka ruang terbuka hijau, tempat bermain anak dan lainnya,” ungkap Windarti.
Kampung yang digali dengan maksimal sesuai dengan potensi masing-masing bisa manambah daya tarik wisata dan menopang perekomian Kota Magelang.
Terkait Covid-19, Windarti memaparkan, perkembangan Covid-19 di Kota Magelang termasuk tiga terendah di Jawa Tengah. Walaupun demikian, masyarakat khususnya RT dan RW tidak boleh lengah terhadap protokol kesehatan.
‘’Peran aktif ketua RT dan RW sangat diperlukan, selalu mengingatkan warganya bahwa adaptasi kebiasaan baru, kegiatan ekonomi boleh dilakukan, hajatan juga diperbolehkan dalam batasan tertentu. Ini yang harus diedukasikan masyarakat,’’ tuturnya.
Pada acara itu diserahkan bantuan berupa mobil operasional sampah untuk Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara.
Penulis : pro/kotamgl
Editor : Doddy Ardjono