BLORA (SUARABARU.ID) – Objek gowes Bike Park Randublatung, Blora, Jawa Tengah, kini menggeliat jadi pusat olahraga hobi dan lokasi wisata baru gowesser kalangan remaja, pemuda dan orang-orang dewasa.
Bike Park Randublatung, adalah salah satu sarana olahraga bersepeda yang dikembangkan secara gotong royong para pegiat sepeda, yakni mereka yang bernaung dalam wadah Randublatung All Mountain (RAM).
Menurut Imam Pramono, Kamis (10/9/2020), salah satu penggagas berdirinya RAM, panjang track Bike Park Randublatung 3,2 kilometer dengan panorama rimbunnya hutan negara.
Menariknya, gowesser dan siapapun yang berolah-raga sepeda sehat di obyek wisata baru ini, bisa menyusuri kawasan hutan mahoni Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung.
“Dari konsep bersepeda sehat ini, hutan akan tetap terjaga kelestariannya,” kata Imam Pramono.
Di Bike Park Randublatung itu, memang dirancang untuk menampung hobi gowes di jalur yang cukup ekstrim, karena kegiatan tersebut dilakukan dalam kawasan hutan maupun pada lokasi berkarakter offroad.
Ditambahkan pegiat gowes Randublatung dan motivator berdirinya bike park, Aris Budi Hartono, bahwa ide pembuatan bike park berawal saat dia ikut event sepeda mandiri berjarak 626 kilometer dari Sukabumi yang berakhir di Yogyakarta.
Adapun pembuatan bike park ini, lanjut Aris, adalah untuk menampung kegiatan olahraga bersepeda yang bersifat offroad bagi remaja, muda-mudi dan pecinta olahraga ini.
Bike park yang digarap bersama anggota RAM, lokasinya dipandang cocok selain dalam kawasan hutan mahoni Perhutani Randublatung, kontur tanahnya bergelombang dan dekat dengan jalan utama Randublatung-Blora.
Trek lintasannya dibuat di sela sela tegakan pohon, sekaligus bermanfaat sebagai jalan pemeriksaan pengamanan hutan oleh petugas jaga wana (polisi hutan).
Akar Pohon
Ditambahkan Aris, dengan adanya bike park tersebut diharapkan bisa untuk sarana latihan olahraga bersepeda offroad bagi siapa saja, sehingga penggemar olahraga ini bisa tersalurkan hobinya.
Bahkan bila nanti ada event olahraga sejenis, peserta sudah terbiasa dengan kondisi track offroad yang ada, karena lintasannya memang dibuat beragam, ada yang datar, miring dan agak curam.
Ditambahkan Imam Pramono, agar seru saat bersepeda di lintasan bike park, beberapa halang rintang alami dari tonjolan akar-akar pohon hutan dibiarkan tumbuh di lintasan.
Bahkan di beberapa titik, terdapat penghalang alami para gowesser, dan ini jadi tantangan untuk bersepeda, tambah Imam.
“Selain sehat, penghobi gowes juga bisa melihat wisata situs Watu Bucu di kompleks Bike Park Randublatung,” ajak Imam Pramono.
Selain itu, gowesser juga bisa mengunjungi Tugu Pahlawan, salah satu bangunan bersejarah yang berdiri kokoh tidak jauh dari bike park, tugu yang dirawat dengan baik pemangku kepentingan.
Wahono-trs