Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, bersalaman dengan Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat acara rapat koordinasi Forkopimda, Senin 17 Maret 2025. foto : ist./hms

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Rekaman video dugaan Pertamax dicampur air di SPBU Banjarsari Solo membuat geger warga masyarakat. Rekaman tersebut menjadi viral setelah diunggah akun Instagram @kuthosoloku beberapa waktu lalu.

Dalam video tersebut terlihat salah satu konsumen tengah menyedot BBM dari tangki motor Ninja ke dalam jerigen. Ketika sebagian BBM Pertamax berwarna biru tersebut dituangkan ke dalam nampan, terlihat jelas perbedaan antara bensin dan air.

Dari viralnya video tersebut, sejumlah netizen warga dunia maya serta merta mengingatkan kembali kejadian serupa yang pernah terjadi di SPBU Pucangsawit beberapa waktu lalu.

Atas kejadian tersebut, Wali Kota Solo Respati Ardi, memberikan respon kalau pihaknya langsung menindaklanjuti kejadian tersebut dengan melakukan sidak bersama Pertamina ke SPBU yang dimaksud.

“Dari kami kemarin langsung melakukan penanganan di salah satu SPBU. Dari dua SPBU yang diperiksa, satu terbukti, sementara yang satunya tidak,” kata Respati usai menghadiri rapat koordinasi Forkopimda di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin 17 Maret 2025.

Disinggung terkait dugaan indikasi praktik serupa di tempat lain, Respati menegaskan bahwa sejauh ini baru satu SPBU yang terbukti diduga mencampur bahan bakar dengan air.

Walau begitu, dirinya juga mengungkapkan bahwa pihak Pertamina telah menunjukkan itikad baik dengan bersedia memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang dirugikan.

“Jadi kemarin itu ada dua SPBU, tapi yang terbukti baru satu. Pihak PT Pertamina sudah bertanggung jawab dengan memberikan ganti rugi, sementara satu SPBU lainnya tidak terbukti,” katanya.

Terpisah, Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, diwawancarai usai acara yang sama menyatakan bahwa temuan di SPBU Banjarsari adalah hoax dan yang di SPBU Pucangsawit sudah ditangani.

“Pertama, dugaan di Banjarsari itu hoax karena tidak ada laporan pengaduan yang masuk. Setelah kami cek, SPBU-nya juga beroperasi secara normal,” kata Taufiq.

Sementara itu, terkait kejadian di SPBU Pucangsawit, dirinya mengakui bahwa insiden sempat terjadi, namun sudah lama diselesaikan oleh pihaknya.

“Kasus di Pucangsawit memang pernah terjadi, tetapi sudah lama selesai. Kami juga telah memberikan ganti rugi kepada satu pemilik mobil yang terdampak. Selebihnya, kami pastikan aman,” katanya.

Tak hanya itu saja, Taufiq juga menjelaskan bahwa kejadian di SPBU Pucangsawit terjadi bukan karena adanya kecurangan yang disengaja, namun akibat adanya rembesan air hujan.

“Air hujan bisa masuk ke berbagai tempat, termasuk kendaraan pelanggan. Jadi bukan berarti ada kecurangan di SPBU,” katanya.

Taufiq juga menyampaikan bahwa Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, telah meminta hasil dari pemeriksaan tersebut segera diinformasikan sesegera mungkin kepada masyarakat agar tidak menimbulkan keresahan.

“Kami menjamin SPBU beroperasi dengan aman. Mutu dan takaran bahan bakar sudah sesuai standar. Laporan dari Wali Kota pun sudah kami tindak lanjuti sejak dua minggu lalu,” katanya.

Hery Priyono