TEGAL (SUARABARU.ID) – Sebelum meninggal korban terbakar gas melon almarhum Abdul Chafid (55) warga Jalan Hasanudin Gang 25 RT 05 RW 01 Kelurahan Keturen, Tegal Selatan, Kota Tegal dirujuk untuk jalani operasi plastik.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Koordinator Perawat Rumah Sakit Islam (RSI) Harapan Anda Kota Tegal, Sukirno kepada Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal Bagas Satya Indrana SH usia acara pemakaman, Sabtu (15/03/2025).
Sukirno menyampaikan, kondisi luka bakar almarhum korban kalau dilihat dari luarnya luas dan dalam. “Kondisi badan yang kegemukan (obesitas) korban juga termasuk yang memperberat dan memperburuk pada luka bakar korban. Luka bakar korban sekitar 50 persen dan lumayan dalam juga,” katanya.
Sebelumnya kata Sukirno korban oleh dokterĀ diwacanakan dirujuk ke Rumah Sakit Sarjito Yogyakarta untuk dilakukan bedah plastik. Hal itu disampaikan tiga hari sebelum almarhum meninggal. Untuk rujukan saat itu butuh dan menunggu persetujuan dari pihak keluarga.
Informasi dari keluarga, korban tidak memiliki riwayat penyakit penyerta. “Kalau kita cari informasi dari keluarga tidak ada. Kita juga lihat, tidak kita temukan panyakit jantung dan sebagainya,” terangnya.
Kondisi luka bakar almarhum memang lebih ringan dari istrinya tapi karena ada faktor-faktor seperti obesitas menjadi tambah berat. Kondisi luka bakar memang luas istrinya tapi, berat badan atau obesitasnya lebih di almarhum.
“Untuk korban yang masih dalam perawatan kita akan tetap berusaha lebih baik untuk keluarga, kita akan terus memberikan pelayanan yang excellent. Agar ibu lebih baik. Memang kita harus bersabar karena harus mendalami kasusnya, melihat lab-labnya, kita akan laksanakan dengan baik. Untuk almarhumah kita ikut berbelasungkawa, kita sudah memberikan pelayanan yang terbaik buat bapak almarhum. Jika ada yang kurang jelas nanti kita bisa berkomunikasi dengan baik. Apabila ingin konsultasi dengan dokter akan kami fasilitasi,” terangnya.
Terpisah adik almarhum Muhammad Reza menyampaikan, terkait meninggalnya almarhum secara resmi RSI belum memberikan sebab meninggalnya almarhum. “Dari kami keluarga yang penting penanganan dulu. Kita juga belum menanyakan detil secara medis penyebab kamatian almarhum,” kata Reza usai pemakaman.
Untuk perawatan rumah sakit mengaku lumayan, hanya karena kondisi almarhum kemarin belum bisa apa-apa. Dari rumah sakit memberikan dua alternatif dirujuk atau rawat jalan. “Sementara dari keluarga belum bisa memutuskan karena kondisi almarhum untuk duduk saja belum bisa bagaimana mau dirujuk apalagi ke luar kota,” ujarnya.
Saat ini kondisinya korban Saidah sangat labil, masih belum ada perkembangan yang signifikan. Bangunpun masih susah, luka bakar masih lumayan basah.
Reza berharap kejadian ini jangan sampai terulang kembali terhadap keluarga-keluarga lain. “Kami berharap tidak terulang kembali kajdian sperti yang telah menimpa kakak saya,” pinta Reza.
Korban almarhum Abdul Chafid meninggal Jumat (14/03/2205) sekitar pukul 20.30 di RSI Harapan Anda Kota Tegal sekira pukul 20.30 WIB. Dan telah dimakamkan, Sabtu (15/03/2025).
Akibat terbakar gas melon almarhum menjalani selama 12 hari di RSI Harapan Anda Kota Tegal. Saat ini sang istri pengrajin batik Saidah (47) masih menjalani perawatan medis.
Usai mengikuti prosesi pemakaman almarhum Abdul Chafid dan menjenguk korban Saidah di rumah sakit, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal, Bagas mengatakan kondisi korban Ibu Saidah agak mendingan. Menurut perawat sudah ada perbaikan, demam sudah turun, warna urine sudah bagus. Luka-luka sudah mulai mengering, nyerinya juga berkurang.
“Tadi saya komunikasi tanya kepada Ibu Saidah dan hasil komunikasi beliau bilang nyerinya tinggal dimuka, tangan dan pada kaki. Permintaan beliau kamarnya minta dipindah karena masih terngiang almarhum suaminya. Tadi juga kita minta kepada pihak rumah sakit untuk diberikan pendampingan psikiater atau psikolog untuk moralitas psikisnya supaya jangan sampai turun karena semangat hidupnya menjadi faktor utamanya,” terang Bagas.
Sutrisno