![blank](https://suarabaru.id/wp-content/plugins/wp-fastest-cache-premium/pro/images/blank.gif)
Momentum #SeAbadPram, lanjut Bupati Blora, menjadi momen istimewa bagi dunia sastra, tidak hanya Blora dan Indonesia namun juga Dunia, lebih dari 50 karya yang diterjemahkan kedalam 42 bahasa, Pramoedya adalah penulis besar Indonesia dengan segala pemikirannya.
“Bahkan banyak karya beliau yang menceritakan tentang Blora, mengenalkan Blora ke kancah dunia. Seperti halnya Cerita dari Blora, Jejak Langkah dan sejumlah buku lainnya,” ujar Bupati Blora.
Bapak Pers Nasional
Pada kesempatan itu, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menyatakan dirinya merasa senang dan bahagia bisa hadir kembali ke Kabupaten Blora untuk membuka Festival Blora ‘Seabad Pram’.
“Kami senang bisa kembali hadir ke Blora. Belum ada satu tahun sudah kembali kesini lagi. Blora tidak hanya menjadi tempat kelahiran Pramoedya saja, namun juga melahirnya banyak tokoh besar lainnya seperti Tirto Adi Suryo, sang Pemula, bapak Pers Nasional. Bahkan Pram dalam karyanya juga banyak mengisahkan Tirto Adi Suryo, sebagai Minke. Yang sebentar lagi 9 Februari kita peringati sebagai Hari Pers Nasional,” ucap Fadli Zon.
Fadli Zon menyatakan sepakat dengan pernyataan Bupati Blora Arief Rohman yang ingin menjadikan Blora sebagai teras pengembangan budaya nasional.
“Saya sepakat dengan Bupati yang senang dengan budaya ini. Blora sudah selayaknya menjadi teras atau serambi pengembangan budaya nasional. Beberapa bulan lalu saat saya ke Blora nonton langsung ada karnaval ekspresi budaya yang begitu luar biasa. Ditambah potensi sastranya, dan lain lain. Hal ini patut untuk kita dukung bersama,” kata Fadli Zon.
Untuk diketahui, Perayaan ‘SeAbad Pram’ yang digagas oleh Pramoedya Ananta Toer Foundation bersama Komunitas Beranda Rakyat Garuda dengan festival di kota kelahiran Pram, Blora, ini akan berlangsung pada 6 Februari hingga 8 Februari 2025.
Sejumlah acara akan digelar. Mulai dari memorial lecture, diskusi, pameran cetak ulang buku, screening film, pementasan teater, dan konser musik bertajuk ‘Anak Semua Bangsa’ yang menghadirkan musisi nasional. Juga monolog oleh aktris theater Happy Salma.
Hadir Hilmar Farid budayawan nasional, Dolorosa Sinaga seniman patung nasional, para Pramis dari berbagai negara, jajaran Kementerian Kebudayaan, Sedulur Sikep, dan Forkopimda Blora.
Kudnadi Saputro