JEPARA (SUARABARU.ID) – Bertempat di ruang keterampilan SMP Negeri 1 Welahan, Jumat (31/1-2025) dilaksanakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H. Peringatan yang jatuh pada tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriyah ini, tidak hanya sekadar menjadi momen ritual namun juga mengandung banyak pelajaran berharga yang relevan dengan tantangan zaman. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga SMP Negeri 1 Welahan sebagai bentuk keimanan terhadap Nabi Muhammad SAW dan sebagai pondasi taqwa generasi muda di akhir zaman.
Lantunan hadroh dari tim rebana SMP Negeri 1 Welahan menjadi awal pembukaan acara Isra Mi’raj ini. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Al Quran, sambutan kepala sekolah, khtaman Al Quran dan dipuncak acaranya ada mouidhoh hasanah dari Al Ustadz Nurul Fawaid, S.Ag., M.Pd.I dan ditutup dengan doa. Acara ini berlangsung dengan khitmad dan penuh kebahagian bagi seluruh warga SMP Negeri 1 Welahan.
Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 1 Welahan, Rofi’i, S.Pd., M.Pd., mengajak siswa untuk memaknai bagaimana Rasulullah Muhammad SAW dengan sepenuh hati pada malam hari pergi dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa untuk memperjuangkan kemudahan dalam beribadah shalat. “Jika ditelaah lebih dalam lagi, beliau juga menyampaikan keperhatinanya terhadap siswa di zaman sekarang yang sering atau bahkan lalai dalam melaksanakan shalat,” ujar Rofi’i, S.Pd., M.Pd
Sebagai puncak acara adalah mauidhoh hasanah dari Al Ustadz Nurul Fawaid, S.Ag., M.Pd.I. Pada kesempatan ini secara langsung ia mempraktekan cara shalat yang sesuai syariat islam. Shalat sebagai bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Tuhan merupakan ibadah yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan sepenuh hati. “Melalui shalat, kita mengingat Allah setiap saat. Ini adalah bentuk kedekatan kita kepada-Nya,” tambah Ustadz Nurul.
Peringatan Isra Mi’raj ini menjadi momen refleksi untuk memperkuat komitmen umat Islam dalam menjalankan ajaran agama, terutama di tengah-tengah kemajuan zaman yang seringkali memunculkan tantangan bagi akidah dan moralitas. Isra Mi’raj bukan hanya sekadar peringatan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, tetapi juga pengingat bagi umat Islam untuk terus meningkatkan iman, akhlak, dan kualitas ibadah dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks dan penuh dengan tantangan.
Hadepe – Naillysa Rahmawati