blank
Rombongan Ditjen EBTKE saat meninjau Kantor DPU PR Kota Magelang yang pernah meraih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi, yaitu sebagai juara 3 di tahun 2022 dan juara 2 di tahun 2023. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan pendampingan Penerapan Manajemen Energi pada Gedung Balai Kota Magelang, yang akan dibangun di bekas Gedung BLK Kemenkeu di utara Alun-alun Kota Magelang.

 

Hal ini terungkap ketika Direktur Jenderal EBTKE Prof. Eniya Listiani Dewi beserta jajarannya berkunjung ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang, beberapa hari lalu.

 

Kunjungan  Dirjen disambut Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi, Kepala DPUPR MS Kurniawan beserta jajaran.

 

Pada tahun 2024, Kementerian ESDM melalui IREEM Program UK-PACT Mentari  Efisiensi Energi, telah melakukan pendampingan pada tahapan perencanaan terhadap Gedung Balai Kota Magelang. Melalui pertemuan ini ke depannya akan ada kelanjutan pendampingan pada tahapan Konstruksi hingga Penerapan Manajemen Energi di Gedung Balai Kota.

 

Kurniawan mengapresiasi Ditjen EBTKE yang bersedia memberikan pendampingan perencanaan energi pada Gedung Balai Kota yang kan dibangun di tahun 2025 mendatang.

 

Ia memaparkan, Gedung DPUPR yang ada di Jalan Sudiman sudah mendapat Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi, yaitu sebagai juara 3 di tahun 2022 dan juara 2 di tahun 2023.

 

“Kami berharap menjadi prototype gedung pemerintah ke depannya. Dan tentunya kami bersyukur kerja keras kami dihargai oleh Kementerian PUPR,” tuturnya.

 

Sementara itu Eniya menjelaskan, masyarakat Kota Magelang beruntung bisa menikmati listrik 24 jam dengan harga terjangkau.

 

Lebih lanjut ia menyatakan, Indonesia telah berkomitmen terhadap dunia internasional untuk menurunkan emisi. Salah satu upaya yang telah dilakukan Ditjan EBTKE adalah membangun geothermal yang dikatakan bisa menurunkan 50% emisi.

 

“Hal yang sering dilupakan adalah efisiensi energi, padahal bila kita lakukan hal yang mudah bisa menurunkan minimal 32%. Gedung DPUPR merupakan salah satu contoh bangunan yang memakai energi secara efisien. Misal  penerangan ruangan tidak perlu menggunakan lampu di siang hari,” ujar Eniya.

 

Sekda Kota Magelang Hamzah berterima kasih atas kerjasama dan bantuan yang diberikan oleh Ditjen EBTKE ESDM. Dia berharap DPUPR bisa menerjemahkan perihal efisensi energi pada perencanaan pembangunan tahunan, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 5 tahunan, bahkan pada rencana jangka panjang 20 tahun.

 

“Konsep efisiensi energi siap diterapkan di Kota Magelang, sehingga kita menjadi bagian yang memberikan kontribusi pada pengurangan emisi,” pungkasnya. (Prokompimkota mgl)