pilkada
Menjelang Pemilihan kepala daerah 27 November 2024 ini, Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Magelang menggelar diskusi politik . Diskusi dengan tema ‘’Pilkada Damai “tersebut dilaksanakan Minggu ( 24/7/2024). Foto; Istimewa f

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) – Menjelang pemilihan kepala daerah 27 November 2024 ini, Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Magelang  menggelar diskusi politik . Diskusi dengan tema ‘’Pilkada Damai “tersebut dilaksanakan Minggu ( 24/7/2024).

“Pemilihan umum, seperti pemilihan kepala daerah baik pemilihan gubernur maupun pemilihan bupati, semestinya menjadi ruang kontenstasi yang mencerahkan dalam bingkai demokrasi yang sehat. Pilkada  merupakan  sarana demokrasi yang baik untuk menguji gagasan, integritas dan kapasitas calon-calon pemimpin Jawa Tengah dalam lima tahun ke depan ” kata  Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, Waisun.

Waisun mengatakan, sepintas di Jawa Tengah nuansa politik di akar rumput cukup kondusif. Masyarakat tidak terbelah seperti pemilihan presiden tahun 2014-2019 lalu. Meskipun demikan, masih terjadi satu, dua kabar bohong  yang beredar di sosial media.

Retno Dwi Astuti dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Magelang, berharap, Gubernur  Jawa Tengah yang terpilih mendatang memiliki program yang menyasar kelompok muda, baik dalam bidang pendidikan maupun ekonomi kreatif.

Menurutnya,meskipun  calon Gubernur  Jawa Tengah saat ini sebagian besar  bukan  berasal dari anak muda lagi. Diharapkan, para calon gubernur tersebut bisa memiliki semangat anak-anak muda yang lebih suka bicara masa depan, dibandingkan dengan membicarakan masa lalu.

Nara sumber lainnya, yakni Jr. Wahyu Hermawan, peneliti The Public Sphere Institute Yogyakarta. Ia menyebutkan bahwa pemilih di Jawa Tengah itu didominasi oleh pemilih dari Generasi Z dan Y (millenial) yang mencapai 52,88 persen.

“Pemilih di Jawa Tengah itu didominasi anak muda, jumlah anak-anak generasi Z saja mencapai 20,83 persen, jumlah ini sangat signifikan. Apabila calon-calon kepala daerah baik calon bupati/walikota maupun gubernur tidak bisa meyakinkan anak muda, bisa alami kekalahan.” katanya.

Ia menyebutkan, dari riset Pilkada  Jawa Tengah yang telah dilakukan oleh The Public Sphere Institute baru-baru ini , anak –anak muda masih menunggu dan melihat ide dan gagasan para calon gubernur tersebut.

“Dalam riset yang kami lakukan terhadap 1.600 responden pada akhir Oktober 2024 lalu, menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error kurang lebih 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95%,. Anak-anak muda masih dalam posisi wait and see, untuk melihat ide dan gagasan para calon Gubernur/Wakil Gubernur di Jawa Tengah”katanya. W.Cahyono.