Dalam Upaya melestarikan tradisi, Pemerintah Desa Warangan kembali melaksanakan kegiatan Momongi Tampah Desa Warangan pada 25-28 Oktober 2024 lalu.

Pawai Obor

blank
Camat Kepil Wonosobo, Eko Premono. Foto : SB/dok Camat Kepil

Rangkaian dimulai dengan pengambilan air dari sumber mata air, ziarah ke makam leluhur, tapa bisu dan pawai obor. Kemeriahan terlihat saat puncak gelaran Momongi Tampah Desa Warangan tahun 2024 di Desa Warangan Kepil, Wonosobo.

Kegiatan yang diawali dengan kirab panji, air dari sumber mata air dan bibit pohon bambu sejauh kurang lebih 1 kilometer dan berakhir di Lapangan Desa Warangan.

Dalam puncak acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial dan PMD, Harti, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Agus Wibowo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Fahmi Hidayat dan Camat Kepil Eko Premono tersebut juga dibacakan sejarah Desa Warangan dan filosofi tampah.

Camat Kepil Eko Premono, Senin (4/11/2024), menyampaikan bahwa tradisi momongi tampah merupakan salah kekayaan budaya yang dimiliki Wonosobo dan harus tetap dipertahankan serta dilestarikan.

“Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan proses penyiraman bibit pohon bambu menggunakan air dari berbagai sumber mata air di Desa Warangan,” katanya.

Kepala Desa Warangan, Mustofa mengatakan tradisi tersebut dilaksanakan setiap tahun sebagai ungkapan rasa syukur warga desa.

“Karena sebagian besar warga Desa Warangan memiliki mata pencaharian sebagai pengrajin bambu.
Bambu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat setempat,” tambahnya.

Wisatawan yang datang dalam acara ini, akan mendapatkan edukasi berupa kearifan lokal. Bagaimana menjaga lingkungan, dengan memelihara mata air, misalnya.

Muharno Zarka