PURWOREJO (SUARABARU.ID)- Debat publik pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo yang difasikitasi oleh KPU, berjalan dengan beberapa insiden.
Mulai dari moderator yang tiba-tiba memotong Paslon yang sedang berbicara, hingga mikrofon yang mati.
Namun debat terus berjalan hingga di segmen empat, sesi tanya jawab antarcalon wakil bupati.
Kesempatan pertama diberikan kepada Cawabup nomor 1, Lukman Hakim yang bertanya kepada Cawabup nomor urut 2, Dion Agasi Setiabudi.
“Pemda Purworejo ini, masing-masing OPD memiliki aplikasi sendirii-sendiri yang jumlahnya lebih dari 100 dan tidak terkoneksi (terintegrasi) antara aplikasi satu dan lainnya. Bahkan banyak aplikasi yang mati (tak berfungsi) namun masih dibiayai. Bagaimana menurut Anda?” tanya Lukman.
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Dion yang mengatakan bahwa, aplikasi yang dimiliki oleh tiap OPD adalah untuk mendorong partisipasi masyarakat, memberi masukan dan mengakses.
“Ke depannya kami akan menciptakan sistem yang terintegrasi, mulai dari kependudukan, kesehatan, PU (pekerjaan umum). Supaya nanti masyarakat bisa lapor jalan rusak, lapor mati lampu, sehingga masyarakat tidak bingung (jika menggunakan aplikasi OPD). Transformasi digital akan kita dorong, keterbukaan publik hingga pengadaan barang jasa dengan menggunakan eprocurement,” ujar Dion.
Moderator kemudian mempersilakan Cawabup nomor 1 Lukman Hakim untuk menanggapi jawaban Dion.
‘Jawaban yang luar biasa hebat perlu diapresiasi. Tapi hanya mengatakan, ke depannya kita akan, kita akan…padahal sudah 2 periode. Barangnya sudah ada,” kata Lukman telak.
Dion kembali memperoleh kesempatan untuk menanggapi jawaban Lukman. Dia menyebut tak ada sistem yang sempurna, namun ia dan Cabup Yuli Hastuti akan mencoba lebih baik.
“Saat Bu Yuli menjadi Wabup pertama kali (berpasangan dengan Agus Bastian), belum ada satu pun sistem digital, sekarang sudah ada sistem digitalnya. Kami akui, ke depan kita perbaiki. Saat Bu Yuli menjadi Wabup pertama kali pengguna internet di Purworejo angkanya rendah. Tahun 2023, angka 71,34 persen. Ini bukti telah berhasil membuka akses internet bagi warga Purworejo,” klaim Dion.
Saling Serang soal Absen Sidang
Hal menarik terjadi ketika Dion menyerang Cabup nomor 1, Yophi Prabowo. Ia mengatakan bahwa, saat menjadi Wakil Ketua DPRD (Dion Ketua), Yophi banyak absen (tidak hadir) saat pembahasan menyangkut kepentingan masyarakat.
Serangan Dion secara pribadi ke Cabup nomor 1, sebenarnya melanggar aturan debat. Namun moderator tidak mempermasalahkan dan membiarkan debat tetap berjalan hingga selesai.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh Yophi yang memanfaatkan waktu tersisa dari Cawabup Lukman Hakim.
“Saya memang pernah tidak hadir saat rapat dengan ijin, sakit. Mas Dion pernah ke luar negeri tanpa ijin,” kata Yophi tenang.
Jawaban Yophi yang tenang tanpa nada menyerang itu pun membuat para pendukungnya bersorak sorai. Setelah jeda untuk commercial break, sebelum debat segnen selanjutnya dimulai, moderator memperingatkan masing-masing Paslon agar tidak menyerang personal.
Vash