Ondorante sebuah bangunan tangga peninggalan zaman Belanda menjadi daya tarik di {Pudakpayung. Foto: Desa Wisata Pudakpayung

Komunitas yang antusias bergabung adalah Komunitas Fotografer Semarang (KFS), Komunitas Fotografer Kota Lama Semarang, Komunitas Diajeng Semarang (KDS), Komunitas Denok Kenang Semarang serta Karang Taruna Kota Semarang.

Untuk menambah hidupnya hasil jepretan peserta lomba, disiapkan model Semarang, baik yang tergabung dalam Komunitas Denok Kenang maupun Komunitas Diajeng. “Dipastikan suasana akan hidup dan meriah, ” tambah Muhammad.

“Pendaftaran dibuka mulai 12 Oktober hingga 19 Oktober 2024. Pengiriman hasil karya 22 Oktober dan pengumuman juara lomba 2 November 2025,” ujar Muhammad.

Digelarnya lomba fotografi ini dikatakan Muhammad, terkait dengan banyaknya objek wisata di Pudakpayung yang belum tergali, baik objek wisata alam, edukasi maupun religi.

Vihara Shimma

Sebelum memasuki kawasan Curug Kedung Kudhu, ada vihara yang selalu dikunjungi biksu dari Thailand, yg memiliki nilai sejarah tinggi, yakni Vihara Shimma 2500 Buddha Jayanti.

Masih di kawasan tersebut, wisatawan bisa berwisata berkuda, belajar musik kolintang maupun belajar gamelan. Sedangkan objek lainnya, ada Vihara Buddha Gaya Watugong, Masjid Al Aliy, kampung kuliner dan bank sampah.

Semangat semua pihak dan warga untuk mewujudkan Pudakpayung menjadi destinasi wisata sangat luar biasa. Bu Lurah Pamirah mencoba membuat dan  melengkapi objek wisata tersebut dengan sajian kuliner tradisional khas Pudakpayung, yakni Sego Berkat ( sejahterakan wargo dengan peran serta masyarakat). “Apabila  wisatawan sudah mengalir, maka kesejahteraan warga akan terwujud, ” Kata Muhammad.

Untuk suksesnya lomba fotografi ini, panitia lokal, hari ini menggelar rapat persiapan lokasi serta pembagian tugas anggota Deswita.

Sedangkan panitia besar, baru Rabu besok mengumpulkan seluruh panitia di Kecamatan Banyumanik. Di samping rapat besar, panitia mendapat undangan untuk dialog di stasiun radio di Kota Semarang. Ketua Deswita, Camat Banyumanik dan Genpi siap menyampaikan gagasan dan persiapan.

Beberapa fotografer media masa, kepada panitia siap ikut meramaikan acara ini. ” Kami siap menyemarakkan lomba ini, ” kata, Golib, mantan fotografer Wawasan yang berkali kali menjuarai lomba foto tingkat nasional.

Panitia mempersilahkan semua komunitas fotografi, jurnalis foto serta peminat fotografi untuk mengikuti kegiatan ini. “Tidak ada pembatasan peserta, ” tambah Muhammad.

wied