blank
Kepala SD Negeri 4 Kaliaman, Ita Muyassyaroh, para guru dan siswa kelas 6 yang mengunjungi Rumah Baca R.A. Kartini di dukuh Margokerto, Desa Bondo, Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Anak-anak pedesaan juga harus mendapatkan perhatian yang sama dengan anak-anak kota yang memiliki fasilitas lebih dalam hal pengembangan literasi. Karena itu Rumah Literasi R.A.Kartini yang terletak di dukuh Margokerto, Desa Bondo, Jepara hadir untuk menjawab harapan tersebut.

Rumah literasi ini  telah mendapatkan bantuan buku dari Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, mantan Bupati Jepara Hendro Martojo serta Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip  Prof Alamsyah. Sedangkan almari buku didapat  bantuan dari Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Ali Hidayat.

blank
Hadi Priyanto saat meberikan motivasi membaca dan menulis pada siswa yang berkunjug.

Hal tersebut disampaikan oleh Hadi Priyanto,  saat  menerima 44 siswa kelas 6 SD Negeri 4 Kaliaman yang mengunjungi   rumah literasi yang dikelola oleh Yayasan Kartini Indonesia tersebut. Mereka didampingi Kepala SD Negeri 4 Kaliaman, Ita Muyassyaroh bersama 4 guru pembimbing.

Anak-anak kota menurut Hadi dapat menikmati perpustakaan milik pemerintah, perpustakan sekolah  dan bahkan buku pemberian buku orang tua. “Sementara anak desa, jauh dari fasilitas pengembangan literasi,” ujar Hadi Priyanto

blank
Hadi Priyanto saat serahkan buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini kepada kepala sekolah dan siswa yang punya cita-cita menjadi polisi.

Disamping memberikan motivasi pentingnya membaca dan menulis, Hadi juga menyerahkan buku karyanya yaitu  Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini kepada 4 siswa dari 12 siswa sekolah tersebut yang ingin menjadi polisi serta buku Kartini Penyulut Api Nasionalisme kepada 3 orang siswa.

Menurut Hadi literasi yang dalam arti sempit merupakan aktivitas membaca dan menulis  sebagai sebuah budaya harus diikhtiarkan bersama secara kolaboratif. “Bukan hanya sekolah dan rumah baca, tetapi pemerintah desa dan orang tua juga harus bergerak bersama-sama.  Orang tua harus mulai mau membelikan buku untuk anak-anaknya agar mereka mulai memiliki kebiasaan membaca,” ujar Hadi.

blank
Kepala SDN 4 Kaliaman Ita Muyassyaroh saat menyampaikan kata pengantarnya

“Demikian juga pemerintahan desa yang memiliki dana besar, harus juga memberikan perhatian terhadap pengembangan minat baca anak. Jangan hanya fokus pada proyek-proyek fisik,” ujar Hadi yang dikenal juga sebagai seorang penulis dan jurnalis.

Kepada anak-anak ia juga minta agar mulai membiasakan diri dengan membaca. “Sebab dengan membaca buku kalian akan dapat belajar bukan saja ilmu pengetahuan, tetapi juga karakter, kreatifitas, inovasi dan budaya,” papar Hadi yang memberikan kesempatan kepada  44 anak untuk meminjam buku dengan waktu 1 minggu.

blank
Kepala SDN 4 Kaliaman Ita Muyassyaroh saat memberikan p;etunjuk cara pengisian buku pinjaman buku

Sementara Kepala SDN 4 Kaliaman Ita Muyassyaroh dalam pengantarnya mengungkapkan rasa syukurnya bahwa anak-anak dapat mengunjungi Rumah Literasi RA Kartini dan  mendapatkan motivasi menulis dari pegiat literasi yang mengelola rumah literasi tersebut. “ Kami akan terus bekerjasama untuk mengembangkan kemampuan literasi anak-anak kami,” ujar Ita

Kunjungan ini juga merupakan bentuk kerjasama sekolah dengan lingkungan dan potensi yang ada didalamnya. “Sinergitas dan kolaborasi ini sangat diperlukan untuk pengembangan SD Negeri 4 Kaliaman  yang saat ini memiliki  213 siswa,” ungkap Ita salah satu Guru Penggerak yang telah mendapatkan kepercayaan sebagai kepala sekolah.

blank
Para pelajar kelas 6 SDN 4 Kaliaman antusias melihat buku-buku yang disediakan trumah Literasi RA Kartini Jepara

Dalam acara tersebut Hadi juga mengajak sejumlah siswa untuk beerdialog mulai dari minat, cita-cita hingga pemanfaatan android yang ternyata sangat menggangu saat anak-anak belajar. Dari dialog dengan siswa, ternyata sebagian besar orang tua tidak memberikan bimbingan dalam penggunaan smartphone putra-putrinya.

Hadepe