Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menghadiri kegiatan simulasi pemberian makan siang bergizi di SMP Negeri 21 Semarang, Selasa 8 Oktober 2024. Foto : Humas Pemkot

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Melanjutkan kegiatan simulasi pemberian makan siang bergizi, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang bersama Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kota Semarang menyambangi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 21 Semarang, Selasa 8 Oktober.

Selain SMP Negeri 21, di hari kedua tersebut, kegiatan simulasi program makan siang bergizi juga dilakukan di delapan sekolah lainnya di Kota Semarang.

Dalam kesempatan tersebut, Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan mengenai pentingnya ketersediaan bahan baku. Dirinya mengungkapkan jika Pemkot Semarang sedang menyiapkan persediaan bahan baku.

“Kita tahu kalau nanti semua daerah melakukan program makan siang bergizi, pasti kebutuhan bahan-bahan baku akan banyak. Sehingga dari Pemerintah Kota Semarang sedang berupaya berkolaborasi untuk bagaimana ketersediaan bahan-bahan baku ini ada di Kota Semarang,” terang Mbak Ita, sapaan akrab wali kota.

Meski tidak semua bahan baku secara mandiri bisa terpenuhi di Kota Semarang, seperti beras, namun menurut Mbak Ita, Kota Semarang mengupayakan untuk melakukan pertanian terpadu. Dengan demikian, bisa memenuhi kebutuhan seperti daging, sayur, buah, ikan dan telur.

“Kami juga mencoba mendorong anak-anak untuk bisa makan pendamping beras. Misalnya makan pagi tidak pakai nasi, namun bisa mengkonsumsi beras analog, seperti jagung, mocaf, ketela dan singkong yang dijadikan porang, sehingga tetap terpenuhi gizinya, utamanya karbohidrat,” lanjut mbak Ita.

Pihaknya masih menunggu arahan-arahan dari Pemerintah pusat mengenai pelaksanaan program makan bergizi, namun menurut Mbak Ita, melalui simulasi ini pihaknya ingin menunjukkan bahwa Kota Semarang siap mengimplementasikan makan bergizi sesuai program Presiden dan Wakil Presiden terpilih.