Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi, menjajal layanan bus Trans Semarang dan berdialog dengan penumpang. foto : tim

Menurutnya, hal ini harus segera teratasi agar pelayanan transportasi ini tak berdampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan. Jika terpilih menjadi Wali Kota Semarang nanti, dirinya ingin melakukan peremajaan dengan membuat BRT ini menjadi lebih layak, jika perlu meremajakannya dengan kendaraan listrik.

“Tadi ada beberapa hal, waktu saya naik BRT dari Akpol ke Balkot. Ada beberapa keluhan, ada juga dari sopir, ada penumpang, dan juga beberapa fasilitasnya. Seperti armada usianya sudah tua, shelter di wilayah pinggiran kurang layak, dan beberapa tempat, baik di shelter maupun di armada, sudah keropos agak rusak,” ungkapnya.

“Tadi saya melihat sendiri, ternyata cumi-cumi darat itu akar permasalahannya usia bus yang sudah tua dan juga perawatan yang kurang maksimal. Solusinya memang kita harus segera melakukan peremajaan. Jika perlu, peremajaan ini harus menggunakan bus listrik, sehingga kita akan mengurangi risiko keluhan terkait cumi-cumi darat ini,” tambahnya.

Di satu sisi, selama perjalanan Yoyok juga menerima curhatan dari sopir BRT terkait kebijakan jam kerja. Dirinya kaget selama bekerja sopir ternyata hanya memiliki waktu istirahat selama 15 menit. Padahal jika sopir kelelahan, bisa membahayakan penumpang di jalan.

Dari pengamatan langsung ini, Yoyok berharap pelayanan masyarakat terutama BRT bisa maksimal. Ia ingin fasilitas-fasilitas milik Pemkot Semarang selalu prima untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Hery Priyono