Diskusi hajar serangan fajar. Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Direktur Sosialisasi dan Kampanye KPK RI, Amir Arief memberikan pembekalan kepada penyuluh antikorupsi se-Jawa Tengah dalam kegiatan ‘Diskusi Hajar Serangan Fajar’, belum lama ini.

Kegiatan diskusi Hajar Serangan Fajar diikuti oleh penyuluh antikorupsi dan organisasi kepemudaan tingkat Jawa Tengah. Selain KPK RI, Bawaslu Jawa Tengah juga memberikan penguatan untuk menangkal politik uang pada Pilkada Jawa Tengah 2024.

Amir Arief menyampaikan, praktik politik uang ini merugikan para pemilih. “Maraknya politik uang yang terjadi merugikan masyarakat, karena masa depan pemerintahan selama 5 tahun telah tergadaikan oleh satu atau dua lembar uang, akhirnya yang terpilih bukan yang berkualitas, tapi yang banyak isi tas,” ujar Amir Arief yang juga mantan penyelidik KPK RI.

Sementara itu anggota Bawaslu Jawa Tengah, Sosiawan mengajak para penyuluh antikorupsi untuk ikut terjun langsung ke masyarakat memberikan edukasi dan menyadarkan tentang bahaya politik uang. “Saya pribadi merasakan politk uang ini tidak bisa diatasi hanya oleh Bawaslu, perlu partisipasi masyarakat, termasuk para penyuluh untuk melakukan edukasi akan bahaya politik uang,” kata Sosiawan.

Kegiatan yang merupakan rangkaian Road Show Bus KPK di Jawa Tengah ini menjadi momentum bagi para penyuluh antikorupsi yang tergabung dalam Komunitas Penyuluh Antikorupsi (Kompak Api) Jawa Tengah untuk mendeklarasikan gerakan Hajar Serangan Fajar. Gerakan yang juga diinisiasi oleh KPK akan digelorakan di seluruh kabupaten/kota se Jawa Tengah.

“Penyuluh antikorupsi yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah akan menggemborkan dan menyerukan kepada masyarakat untuk menghajar serangan fajar, lawan politik uang, kita akan door to door,” tandas Zainul Ulum Ketua Kompak API Jawa Tengah.

Usai kegiatan diskusi, peserta ikut meramaikan keberadaan Bus KPK RI di Taman Indonesia Kaya Semarang yang diisi dengan edukasi dan lomba antikorupsi.

Ning S