SEMARANG (SUARABARU.ID) – Komunitas Pecinan (Kopi) Semawis menyambut baik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan revitalisasi Kawasan Pecinan menjadi lebih baik lagi.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ketua Kopi Semawis, Harjanto Halim. Menurutnya, upaya yang dilakukan Pemkot Semarang terhadap pelestarian wilayah Pecinan harus didukung.
Harjanto mengatakan, revitalisasi akses jalan di tujuh gang akan mendukung masyarakat yang akan berkunjung ke kawasan Pecinan. Namun, dirinya berpesan agar memperhatikan aspek keamanan konstruksi jalannya.
“Itu bagus, aspal atau paving tidak masalah, yang penting rapi, indah dan aman. Soalnya kemarin pernah kejadian pavingnya mengkap (tidak tertata rapi) terus ada orang jatuh, jadi faktor keamanan juga harus diperhatikan,” kata Harjanto, Kamis (1/2/2024).
Harjanto juga merespon positif rencana penataan Kali Semarang menjadi titik wisata dengan menghadirkan kapal-kapal kecil atau perahu. Menurutnya, langkah itu akan makin menarik perhatian wisatawan datang ke Kota Semarang, khususnya Kawasan Pecinan. “Kalau yang kali dan bisa dilewati perahu itu bagus,” ujarnya.
Kendati begitu, dia menitipkan pesan kepada Pemkot Semarang agar mengimbau atau mengeluarkan aturan tegas untuk masyarakat yang tinggal di kawasan Pecinan agar lebih menjaga kebersihan dan kerapian.
“Menurut saya beberapa seperti kerapian untuk trotoar jalan, kita lihat beberapa warga juga ada yang melanggar lho. Menurut saya harus ditegaskan supaya rapi dulu dan bersih, itu penting,” katanya.
Baru setelah itu semua selesai, kata Harjanto, Kawasan Pecinan dapat dipercantik dengan pernak-pernik sesuai dengan sejarah dan budaya masyarakat Tionghoa.
Sebelumnya, Pemkot Semarang bakal melakukan revitalisasi Kawasan Pecinan. Penataan ulang Kawasan Kota Lama itu akan dimulai tahun ini.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, revitalisasi Kawasan Pecinan akan difokuskan di Kali Semarang dan sekitarnya.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menuturkan, sesuai rencana Kali Semarang akan disulap lebih menarik dengan menawarkan akses kapal wisata.
Mbak Ita menyebut, proses rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) telah berlangsung. Termasuk sedang menyusun detail engineering design (DED) Kawasan Pecinan tersebut.
Produk perencanaan secara detail dan skala besar tersebut telah disusun untuk diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebelum pandemi Covid-19, perhitungan untuk revitalisasi menyeluruh di Pecinan Semarang mencapai Rp 170 miliar.
Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Yudi Wibowo, mengatakan, revitalisasi Kawasan Pecinan akan dilakukan tahun ini.
“Revitalisasi belum bisa dilakukan secara menyeluruh. Langkah awal difokuskan pada peningkatan jalan-jalan dan saluran kecil di Kawasan Pecinan,” ujarnya.
Sementara, untuk jalan-jalan besar akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. Anggaran Rp 10 miliar untuk digunakan revitalisasi tahap awal.
“Jalan lingkungan yang kecil-kecil itu yang direvitalisasi di saluran sama penataan jalannya. Jalan yang besar nanti dilakukan DPU,” kata Yudi.
Hery Priyono