blank
dr. Tri Iriantiwi, Direktur RSUD RA Kartini Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID)- Sejak Oktober 2023 ada kecenderungan kunjungan warga yang ingin mendapatkan pelayanan rawat inap di RSUD RA Kartini Jepara terus meningkat. Bahkan pada bulan Januari 2024 rumah sakit rujukan di Kabupaten Jepara ini overload. Namun kami tetap ingin memberikan pelayanan terbaik kepada warga masyarakat dan dipastikan tidak menolak pasien.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur RSUD RA Kartini dr. Tri Iriantiwi dalam wawancara khusus dengan Suarabaru Sabtu (13/1-2024) diruang kerjanya. Ia didampingi Plt Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan Mustaqim dan Kabag Umum dan Hukum Agus Carda.

Menurut dr. Tri Iriantiwi, pada hari ini dengan jumlah tempat tidur yang dimiliki sebanyak 341 buah tercatat ada 352 pasien yang dirawat inap. Tentu ada yang menggunakan bed tambahan.

“Sedangkan jumlah pasien yang berada di UGD dan sedang menunggu untuk rawat inap di ruangan tercatat 46 orang. Trend peningkatan juga nampak pada kunjungan di IGD. Jika sebelumnya rata-rata per hari sakitar 70 orang, kini mencapai 100 orang lebih,” terang dr. Tri Iriantiwi. Peningkatan ini diperkirakan karena pergantian musim dan aktivitas liburan, tambahnya.

blank
Direktur RSUD RA Kartini Jepara dr. Tri Iriantiwi didampingi Plt Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan Mustaqim

Namun dalam kondisi seperti dr. Tri Iriantiwi optimis, seluruh tenaga medis di RSUD RA Kartini tetap memberikan pelayanan terbaik dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh Rumah Sakit. “Kami memastikan bahwa seluruh tenaga medis yang ada akan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya kepada warga masyarakat Jepara. Sebab kami ada dan hadir karena warga masyarakat Jepara,” ujarnya

“Harapan kami, warga yang ingin mendapatkan pelayanan rawat inap juga mengerti dan bersabar. Kami pastikan bahwa daftar antrian kami berlakukan secara adil dan transparan. Bagi warga masyarakat yang ingin mengetahui ketersediaan ruangan dapat diakses melalui website RSUD RA Kartini dengan melihat Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang disajikan,” terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini RSUD RA Kartini sudah bisa melayani kemotrapi dan pemasangan ring jantung. “ Kami memiliki dokter spesialis dan peralatan yang lengkap disamping izin dari Kementerian Kesehatan RI. Namun sampai saat ini baru bisa melayani pasien umum. Sedangkan pasien BPJS masih menunggu persetujuan dari BPJS. Harapan kami izin yang sudah kita tunggu cukup lama ini segera dapat dikeluarkan sehingga kami dapat bekerjasama memberikan pelayanan kepada pemegang BPJS,” pinta Direktur RSUD RA Kartini dr. Tri Iriantiwi

Hadepe