blank
Seorang mahasiswa yang tergabung dalam aliansi membagikan pamflet, selebaran di lingkungan kampus. Foto: Dok/Tim

“Gerakan ini murni gerakan moral, karena mahasiswa muak dengan penguasa yang melanggengkan kekuasaan dengan cara-cara kotor, mengangkangi konstitusi dan sangat tidak beretika, demi mempertahankan kuasa keluarga dan kelompoknya,” kata Jundan.

Ia menegaskan, aksi ini murni berdasar pada gerakan moral mahasiswa sebagai agent of change untuk kebaikan nasib bangsa dan negara. Menurutnya, sudah puluhan tahun sejak Reformasi 1998, tapi pelanggar HAM masih bebas berkeliaran tanpa diadili.

“Kami juga sangat resah, puluhan tahun sudah reformasi, tapi pelanggaran HAM tahun 1998 tidak kunjung diselesaikan. Ini akan menjadi preseden buruk demokrasi di Indonesia, terutama ranah penegakan hukum,” ucapnya.

Lewat aksi serentak ini, Aliansi Mahasiswa Jateng berharap dapat berkontribusi dan menggugah kesadaran masyarakat dalam mencegah orang yang buruk berkuasa. “Orang itu kini sangat gila kekuasaan dan berkoalisi dengan anak haram konstitusi,” tandasnya.

Diketahui, selain di Jateng, aksi serupa juga dilakukan serentak di berbagai penjuru di Indonesia. Di Jakarta, mahasiswa dengan mengenakan topeng Guy Fawkes sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang dianggap tiran. Sementara di Sukabumi, mahasiswa juga menggelar aksi serupa dengan tema ‘Aksi Kamisan’ untuk mengingatkan rakyat bahaya penguasa tiran dan kebangkitan Orde Baru.

Ning S