blank
Analis Pengembangan Peserta Didik Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbudristek Rom Wahyuni Nugroho, S.Psi tengah mewancarai siswa peserta ANBK tahun 2023 . (Dok/  SMPMPK)

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Sebanyak 50 siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun Pelajaran 2023/2024.

Kegiatan yang merupakan program evaluasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengevaluasi sekolah berlangsung di Solo selama dua hari hingga, Selasa (19/9/2023).

Analis Pengembangan Peserta Didik Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbudristek Rom Wahyuni Nugroho, S.Psi, kehadirannya memotret apa yang bisa menjadi masukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Sehingga pelaksanaan ANBK tahun depan bisa lebih baik daripada pelaksanaan tahun ini. Sekolah yang dikunjungi dipilih secara acak melalui sistem. Yakni satu sekolah negeri dan satu sekolah swasta.

Artinya di Solo ada dua sekolah yakni satu sekolah negeri dan sekolah swasta. Untuk jenjang SMP terdapat 100 petugas yang tersebar di 86 kabupaten/kota.

blank
Pengawas ANBK sedang membacakan tata tertib kepada peserta ANBK di Laboratorium komputer sekolah. (Dok/  SMPMPK)

“Paling barat kami monev di Pidie Aceh dan paling timur ke Merauke. Semua dilakukan serentak gelombang satu dan gelombang dua. Khusus Jawa Tengah, ada Kota Semarang, Magelang, Boyolali, Cilacap, dan Solo,” Rom Wahyuni Nugroho.

Tindak lanjut ANBK adalah PBD (Perencanaan Berbasis Data) dan menggunakan Rapor Pendidikan. Diharapkan pelaksanaan ANBK tidak menjadi momok bagi peserta dan sekolah.

ANBK itu seperti kita memeriksakan diri untuk mengetahui apa yang bisa diperbaiki secara bersama-sama. Bersama-sama itu kolaborasi dengan pihak terkait termasuk Dinas Pendidikan.

Pelaksanaan ANBK di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta banyak praktik baik. Diantaranya tidak ada keistimewaan bagi peserta yang mengikuti ataupun tidak mengikuti ANBK. Semua siswa diperlakukan sama, terangnya.

Sementara itu, Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta, Muhdiyatmoko, M.Pd. mengungkapkan, sekolah berkomitmen memfasilitasi setiap siswa mengikuti ANBK selama dua hari. Sekolah memanfaatkan fasilitas di empat laboratorium komputer. Hari pertama para siswa mengerjakan soal literasi dan survei karakter.

“Selama kegiatan tercatat 45 siswa dan lima siswa cadangan mengikuti ANBK di laboratorium komputer sekolah dengan tertib dan lancar,” kata Muhdiyatmoko.

Bagus Adji