SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang ajak para taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tingkat III/ Angkatan 56, Batalyon Presisi tahun angkatan 2023 yang sedang melakukan kegiatan praktik hukum mata kuliah hukum acara pidana untuk melihat langsung bagaimana pembinaan kemandirian yang dilakukan di Lapas, Senin (4/9/2023).
Dalam kegiatan, didampingi oleh Plh. Kepala Bidang Pembinaan, Ahmad Syariffudin dan Plh. Kepala Bidang Kegiatan Kerja (Giatja), Sri Jumianto bersama para staf giatja. Sebelum melihat langsung bagaimana pembinaan kemandirian di Lapas, taruna dan taruni dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing berjumlah 25 orang dan 26 orang.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Semarang, Tri Saptono Sambudji menyampaikan, warga binaan yang ada di dalam Lapas tidak hanya dikurung, melainkan juga diberikan ruang gerak bagi mereka untuk mengasah potensi diri yang positif.
“Lapas bukan tempat untuk menyiksa orang yang melanggar hukum, melainkan membina mereka yang salah, supaya menyadari kesalahan dan belajar untuk menjadi pribadi yang baik dalam kepribadian dan skill kemandirian. Maka dari itu peran pemasyarakatan sangat penting dalam membina warga binaan dan memberikan kesempatan ruang gerak bagi mereka untuk bekerja serta berkarya dalam artian positif,” ujar Kalapas.
Bidang Pembinaan menjadi ruangan pertama yang disambangi taruna dan taruni Akpol untuk melihat bagaimana proses pelayanan dan pembinaan warga binaan dilakukan.
Para taruna taruni juga menyambangi Klinik Pratama Lapas Kelas I Semarang, kemudian menuju bengkel kerja pada bidang kegiatan kerja. Mulai dari bengkel kerja unit sablon, batik, jahit, anyaman, kaligrafi, perikanan, donat dan bakery tidak luput dari perhatian taruna dan taruni yang asyik melihat berjalannya proses pembinaan kemandirian.
Kemahiran dan keterampilan terlihat dari kepiawaian tangan para warga binaan yang sedang bekerja dan mengolah bahan produksi.
Ning S