Taj Yasin menambahkan, saat peluncuran segenap siswa-siswi juga diundang. Di sana, lanjutnya, para siswa menerangkan jika proses pendaftaran melalui aplikasi terbilang mudah.

Saat pendaftaran mereka didampingi para guru sehingga mendapat penjelasan secara mudah. “Mereka mengatakan mudah kok, lewat guru juga diajak bicara. Diajak komunikasi, (saat) ada kesalahan memasukkan yang mestinya dia jalur prestasi tapi jalur zonasi sehingga tertolak di awal. Tidak perlu khawatir, sampaikan saja keluhan itu ke sekolahan,” paparnya.

Provinsi Jawa Tengah membuka kuota PPDB untuk calon siswa SMA dan SMK. Pada SMAN persentase yang ditetapkan adalah jalur zonasi dengan minimal 55 persen, jalur prestasi maksimal 20 persen, jalur perpindahan orangtua maksimal 5 persen.

Jalur afirmasi sebanyak 20 persen dengan rincian untuk siswa miskin 13 persen, untuk anak nakes 3 persen, untuk anak panti 2 persen, dan untuk anak tidak sekolah 2 persen.

Untuk PPDB SMKN kuotanya terbagi dalam prosentase untuk jalur prestasi minimal 75 persen, domisili terdekat minimal 10 persen. Afirmasi 15 persen dengan rincian untuk siswa miskin 8 persen, anak nakes 2 persen, anak panti 2 persen, dan anak tidak sekolah 3 persen.

Hery Priyono