JEPARA (SUARABARU.ID) – Muhammad Ibnu Hajar, politisi muda dari PPP ini percaya sepenuhnya kepada taqdir Allah. Karena itu apapun yang terjadi dalam hidupnya, semua dikembalikan kepada kuasa Allah. “Kita hanya bisa memohon, berdoa, dan berusaha. Selanjutnya Allah yang menentukan perjalanan hidup kita,” ujar Hajar, demikian panggilan anak kedua pasangan H. Ahmad Marzuqi – Hj. Chuzaimah saat ditanya SUARABARU.ID tentang garis tangan.
Keyakinan akan adanya taqdir ini didapat dari ayahnya yang membimbingnya sejak kecil dengan ilmu agama yang sangat ketat. “ Juga bimbingan Mbah Yai Maimun Zubair dan para kyai di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang , Rembang dari tahun 2006 – 2013. Yang sangat membekas di pesantren itu ya saat bisa ngaji dengan Mbah Yai. Hati terasa senang, tentrem dan ayem,” kenang Hajar yang selama 7 tahun nyantri di Pesantren Al Anwar usai sekolah di MTs . HASYIM Asy’ari Bangsri.
Di pesantren menurut Hajar ia ingin mendalami ilmu agama. Ini yang penting dan utama. Namun di pesantren juga mengajarkan hidup mandiri, kerja keras dan sederhana. “Semua dilakukan sendiri mulai memasak dan mencuci baju,” ujar wakil ketua komisi B DPRD Jepara ini sambil tertawa.
Apalagi mencuci baju di pesantren harus antri. Karena itu Hajar dan teman-temannya saat itu cuci baju sering ke rumah orang kampung yang jaraknya kurang lebih 10 km. “Kami harus naik bus atau Tossa,” ujarnya. Terus saat musyawarah ilmu fiqih itu pasti seru, seperti rapat di DPRD, tambah Hajar yang menamatkan pendidikan dasar di SDN 1 Bangsri.
Keluarga menurut Hajar sangat mendukung perjalanan kariernya di bidang politik. Ia mengaku dukungan istrinya, Syahnez Danniar Yusuf yang biasa dipanggil Inez sangat besar. Dari pernikahan dengan Inez tahun 2016 Hajar dikaruniai 2 putri yang cantik Madania Naura Ainayya yang akrab dipanggil Nia dan Makkiya Naziha Fadhila yang disapa Kia.
“Istri dan anak sangat penting. Merekalah yang selalu mendoakan saya dan mensuport saya. Karena itu sesibuk apapun aktivitas saya sebagai anggota DPRD dan politisi PPP saya selalu meluangkan waktu untuk mereka,” tutur Hajar yang saat di pondok pernah menjabat ketua Ikatan Santri Muhadloroh (Ismah). Juga dukungan dari orang tua, para kyai dan para sesepuh.
“Gandulan Sarung”
Anak ke – 2 dari 4 bersaudara pasangan H. Ahmad Marzuqi – Hj. Chuzaimah ini mengaku selesai nyantri Pondok Pesantren Al Anwar Sarang ia langsung terjun ke politik.
Saat ditanya mengapa terjun kedunia politik, pria yang lahir tanggal 22 Juni 1991 ini juga mengaku ingin tafa’ulan atau napak tilas perjalanan politik ayahnya, H. Ahmad Marzuqi. “Saya ingin meneruskan karir politik bapak. Karena saudara yang masuk di politik hanya saya. Sedangkan adik-adik saya meneruskan jejak bapak di bidang agama. Sedangkan kakak, menjadi istri Mas Haiz, Ketua DPRD Jepara,” ujar Hajar yang ingin fokus di dunia politik.
Namun demikian ia mengaku secara jujur dalam menapaki karier politiknya ia “gandul keramat” atau “gandulan sarunge Bapak”. “Saya dapat menjadi anggota DPRD disamping ridlo Allah karena kebesaran nama Bapak. Saya bisa dikenal dan diterima masyarakat juga awalnya karena nama Bapak. Juga dukungan para kyai dan tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ujarnya jujur.
Disamping itu dengan menjadi anggota DPRD ia ingin dapat mengabdi pada daerah dan membantu masyarakat untuk menampung, menyalurkan dan memperjuangan aspirasi masyarakat. Alhamdfulilah selama selama 4 tahun sebagai anggota DPRD aspirasi yang melalui saya sebagian besar sudah terlaksana,” ujar Hajar.
Hajar yang juga wakil ketua DPC PPP bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi ini melalui karier politiknya ingin mengabdi ke daerah tempat ia dilahirkan, membangun daerah di berbagai sektor hingga rakyat semakin sejahtera. “Intinya saya ingin memberikan yang terbaik untuk derah tempat saya di lahirkan,” ungkap Hajar.
Saat ditanya tentang siapa yang layak memimpin Jepara mendatang Hajar menegaskan, adalah siapa saja yang bisa memberikan yg terbaik untuk Jepara tidak peduli dia masih muda maupun sudah tua. “Siapapun yang bisa memberikan yang terbaik untuk Jepara dan memiliki visi besar untuk memajukan Jepara,” ujar Hajar yang memilki motto hidup : Cukup kemuliaan bagiku, bahwa Engkaulah Tuhanku. Dan cukup kebanggaan bagiku, bahwa akulah HambaMu.
Hadepe