blank
Selain pemberian bantuan PLTS Rooftop ke beberapa Ponpes, Gubernur juga memberikan bantuan kepada Bupati Kusus, Kartu Jawa Tengah Sejahtera dengan total nilai Rp 1.034.520.000. Foto: dok

KUDUS (SUARABARU.ID)– Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah, Jekulo, di Kabupaten Kudus, KH Muh Jazuli, memberikan apresiasinya pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, atas bantuan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop senilai Rp 60 juta.

Disampaikan dia, bantuan dan kehadiran orang nomor satu di Jateng itu, telah dinantikan para santri. Dia mengaku senang, karena Ganjar bersedia berkunjung dan memberikan bantuan.

”Santri di sini jumlahnya ada sekitar 1.000 orang putra dan putri. Kami sangat berterimakasih. Ini kebahagiaan bagi keluarga besar pesantren. Ini kebersamaan ulama umaro, inilah contohnya. Semoga menjadi berkah untuk kita semuanya,” Kiai Jazuli, dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).

BACA JUGA: Banjir di Kota Tegal Meluas, 2.513 Rumah Terendam

Selain Ponpes Darul Falah Jekulo, bantuan PLTS Rooftop juga diberikan kepada Ponpes Alquran Arroudlotul Mardliyah II. Ganjar juga menyerahkan bantuan paket sarpras perikanan budidaya senilai Rp 19 juta, untuk Remaja Asri.

Bantuan yang diserahkan kepada Pemkab Kudus di antaranya, RTLH untuk 39 orang senilai Rp 780 juta, Bantuan Sarpras Desa di 218 titik lokasi senilai Rp 26 miliar, dan bantuan Pengembangan Desa Wisata di tiga titik senilai Rp 300 juta. Total bantuan yang diberikan senilai Rp 41,8 miliar.

Dalam keterangannya, Ganjar menyampaikan, bantuan PLTS Rooftop ini, hanya sebagian dari berbagai bantuan yang diberikan di Kabupaten Kudus. Dia ingin masyarakat makin mengenal PLTS, dan diharapkan akan jadi stimulan bagi kelompok masyarakat guna memulai transisi energi.

BACA JUGA: Respon Laporan Jalan Rusak, Pj Bupati Jepara: Setelah Cuaca Membaik Perbaikan akan Digenjot

”Kami dorong pondok pesantren, sekolahan, dan tempat-tempat kelompok kegiatan masyarakat, kami kenalkan PLTS. Agar mereka mulai belajar transisi energi, yang kecil-kecilan dulu,” ujarnya.

Mantan anggota DPR RI itu tak menampik, mahalnya infrastruktur pendukung menjadi kendala. Namun pihaknya mulai mengenalkan, dengan cara pemerintah hadir sekaligus sebagai stimulan.

”Tetapi nanti kalau kenal, produksi mulai banyak, harapan kami masyarakat mulai terbiasa. Karena nanti kalau sudah masuk mobil dan motor listrik, orang sudah mulai terbiasa,” ujarnya.

BACA JUGA: Unissula Gelar Reuni Akbar Mei 2023 Mendatang

Khusus terkait bantuan, Ganjar menegaskan, agar tata kelola keuangannya diatur sebaik mungkin. Ketua PP Kagama itu berpesan, agar integritas desa terus dijaga.

”Tata kelola keuangannya harus bagus. Kalau nggak tahu tanya. Saya juga minta, tidak boleh ada yang memotong bantuan. Siapa pun itu, tidak boleh. Sehingga kalau ada yang motong, laporkan ke saya,” tandasnya.

Sebagai informasi, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jateng, dalam lima tahun terakhir, dilaporkan terus mengalami peningkatan. Pada 2018, capaian bauran EBT berada di angka 10,82 persen, atau melampaui target yang dipatok di 10,32 persen.

Lalu pada 2022 lalu, Dinas ESDM Provinsi Jateng, mencatat capaian bauran EBT sudah berada di angka 15,76 persen. Berdasarkan Perda Jateng No 12/2028, diharapkan bauran EBT pada 2050, bisa menyentuh angka 28,82 persen.

Riyan