WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Wonosobo Priyo Purwanto menyampaikan pentasyarufan zakat di daerahnya harus tepat sasaran dan diutamakan bagi warga kurang mampu dan penyandang disabilitas.
“Pentasyarufan zakat harus diprioritaskan kepada perwakilan disabilitas, anak-anak kurang mampu dan pelajar ingkat SD/MI, SMP/MTS swasta. Hal ini, guna membantu mengurai masalah sosial di Wonosobo,” katanya.
Priyo Purwanto akan meningkatkan intensitas sosialisasi agar muzakki benar-benar memahami manfaat dari zakat dan mengajak bersama bergandeng tangan bagaimana manfaat pentasyarufan zakat sampai seluruh desa.
Hal itu, dikatakan Ketua Baznas Priyo Purwanto dalam acara pentasyarufan zakat Baznas di Pendopo Bupati setempat. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati M Albar dan seluruh pimpinan Baznas Wonosobo.
Guna mengapresiasi dan meningkatkan perolehan zakat, Baznas Wonosobo memberikan telah award (penghargaan) bagi UPZ yang berprestasi. Antara lain, UPZ muzakki terbanyak diraih Kemenag Wonosobo.
Juga UPZ penyetoran teraktif oleh Disparbud , UPZ pelaporan penyetoran teraktif oleh Diskominfo, UPZ penyetoran terbanyak oleh Dinas Kesehatan dan UPZ pembantu pentasyarufan terbanyak dari Sekretariat Daerah Wonosobo.
Ada pula, UPZ tertib pencatatan muzakki diraih BPPKAD, BUMD penyetoran teraktif PT Global Dharma Asri, BUMD penyetoran terbanyak Perumda Air Minum Tirta Aji, setoran teraktif perorangan Heri Eko Prasetyo dan setoran terbanyak perorangan dr Ai Suratman.
Penghimpunan zakat tahun 2022 melalui Baznas Wonosobo yang bersumber dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMD hanya tembus Rp 2,4 miliar.
Zakat Baznas
Wabup M Albar minta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD lebih aktif menghimbau karyawan di lingkungan kerja masing-masing untuk menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya melalui Baznas.
“Saya menilik fakta bahwa baru 30 persen ASN muslim di lingkungan Pemkab Wonosobo dan BUMD, yang sudah menyalurkan zakat penghasilannya melalui Baznas,” ujarnya.
Peningkatan persentase muzakki ini dia harapkan dapat diupayakan sebagai pendorong kemajuan daerah. Apalagi di Wonosobo angka kemiskinan cukup tinggi dan rumah tak layak huni (RTLH) masih banyak.
Gus Albar menyampaikan, pemerintah minta Baznas dapat mengelola dan mendistribusikan zakatnya tepat sasaran dan sesuai ketentuan syariat Islam. Mampu meningkatkan kapabilitas dan akuntabilitas agar kepercayaan para muzakki terus terjaga.
“Saya minta Baznas senantiasa melakukan terobosan-terobosan yang mampu meningkatkan kemanfaatan zakat. Meningkatkan komunikasi dan sosialisasi terkait manfaat dan hikmah zakat terhadap para calon muzaki,” katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, potensi zakat yang ada dapat tergali secara lebih optimal dan berkualitas. Penyaluran zakat diharapkan pula bisa ikut menurunkan angka kemiskinan di Wonosobo.
Albar berharap, pentasyarufan zakat mampu menggugah dan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam berzakat sekaligus dapat mendukung upaya daerah dalam mengatasi kemiskinan serta masalah sosial lainnya.
“Selain itu, juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan, membantu meringankan beban perekonomian masyarakat dan menggerakkan perekonomian daerah,” pungkasnya.
Muharno Zarka