blank
Samir Guru Besar Prof Dra Dr Hera Heru Sri Suryanti M.pd tengah menerima pengalungan Samir Guru Besar dari Rektor Unisri Surakarta Prof Dr. Ir Sutardi Mapp Sc dalam sidang senat terbuka Surakarta di kampus setempat.Sabtu 12/11. (Bagus Aji)

SURAKARTA(SUARABARU.ID)

blank

Prof Dr Dra Hera Heru Sri Suryanti M.Pd dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta . Pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka Unisri Surakarta dipimpin Rektor Prof Dr.Ir Sutardi Mapp Sc di kampus setempat, Sabtu (12/11)

Prof Dr Dra Hera Heru Sri Suryanti M.Pd dalam pidato pengukuhan bertajuk “Merubah Perilaku Mall Adjustment Remaja Untuyki Mewujudkan Generasi Berseproman (Berakhlak Mulia, Sehat, Produktif, Mandiri)” menyatakan, masa remaja merupakan masa penuh tantangan gelombang yang sering memunculkan tingkah laku mall adjustment. Hal itu terjadi karena pada rentang usia 16-21 tahun remaja ingin mengaktualisasi diri mencari jatidiri sehingga sering terjadi kontradiktif dengan norma norma yang ada di masyarakat. Remaja merasakan bukan kanak-kanan lagi, akan tetapi belum mampu memegang tanggungjawab seperti orang dewasa. Karena itu pada masa remaja terdapat goncangan pada individu remaja, terutama didalam melepaskan nilai-nilai yang lama dan mendapatkan nilai nilai baru.

blank
Prof Dr Dra Hera Heru Sri Suryanti M.Pd berfoto bersama Rektor Unisri Surakarta Prof Dr
Ir Sutardi Mapp Sc usai pengukuhan guru besar sidang senat terbuka Surakarta di kampus setempat, Sabtu (12/11). Bagus Aji

Masyarakat sebagi lahan untuk mkembentuk tingkah laku adjustment sering berperan sebaliknya. Kondisi demikian terjadi karena heterogennya aspek kehidupan yang ada baik sopsial, ekonomi , budaya, politik maupun teknologi informasi yang sering berpengaruh negatif terhadap perkembangan remaja. Para remaja lebih percaya dan menurut pada kelompoknya dibanding orang tua sendiri. Hal itu dapat dilihat pada pola komunikasi, berpakaian dan bertingkahlaku lainnya. Remaja adalah harapan bangsa yang nantinya harus meneruskan perjuangan generasi seniornya. Untuk itu kehidupan, perkembangan remaja harus sehat jhangan sampai terbebani masalah yang mengganggu perannya. Permasalahan meliputi berbagai problem diantaranya penyesuaiandiri, hal beragama, masalah kesehatan, ekonomi dan mendapatkan pekerjaan , soal perkawinan dan hidup berupmah tangga menjadikan para remaja memperkuat perilaku mal adjustment yang oleh kalanga masyarakat diberi predikat kenakalan remaja (Juvenile deliquency), kata gurubesar kelahiran Sragen Jawa Tengah di tahun 1963.

Guru Besar yang menempuh pendidikan S 1 Prodi PKTP UNS, S1 Prodi Pendidikan Psikologi dan Bimbingan Univet dan penempuh program S 2 Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) serta meraih gelar doktor Ilmu Pendidikan di UNS berkesimpulan, Remaja Berseproma adalah aset bangsa yang akan meneruskan perjuangan seniornya. Apabila remaja bereseproma mewarnai masyarakat, maka negara akan makmur, damai sejahtera. Untuk itu , remaja yang berperilaku mal adjustment perlu mendapat perhatian pengentasan yang serius. Beberapa alternatif yang tepat untuk mengubah perilaku mal adjustment remaja menjadi adjustment adalah melalui penerapan konseling kelompok berbasis religius, konseling cognitif behavior. Juga konseling relasi remaja, pelaksanaan pendidikan life skill dan pelaksanaan pendidikan kata hati, jelasnya.

Rektor Unisri Prof Dr.Ir Sutardi Mapp Sc dalam sambutanya.
mengatakan, pengukuhan guru besar dalam sidang terbuka senat yang dihadiri dosen dan pejabat intansi terkait serta keluarga menjadi kewajiban yang wajib dilaksanakan. Rapat Terbuka Senat merupakan forum sangat terbuka dan strategis bagi guru besar untuk menyampaikan pemikiran baru, konsep pembaharuan dan pemaparan hasil risetnya yang ditungu tunggu untuk pembangunan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Prof Dr Dra Hera Heru Sri Suryanti adalah akademisi Unisri yang telah berhasil dalam meraih jabatan akademik tertinggi atau profesor dengan TAP 850 ribu pada pangkat Golongan IV C . Yang bersangkutan masih harus berjuang lagi dengan berbagai kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya bidang riset dan publikasi baik di jurnal internasional berindek sqopus maupun nasional terakreditasi Sinta . Ini semua untuk menyempurnakan jabatan guru besarnya dengan TAP 1050 atau pembina IV D , terangnya

(Bagus Adji)