blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis menyerahkan bantuan kepada warga Kampung Kiringan yang rumahnya ambruk, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang memberi bantuan kepada warga yang rumahnya ambruk akibat hujan deras di Kampung Kiringan, Kecamatan Magelang Selatan. Rumah yang ambruk itu memiliki 3 kamar dan dihuni 9 orang.

Bantuan juga berasal dari Baznas dan PMI yang diserahkan Wali Kota Muchamad Nur Aziz, kemarin.

Pemilik rumah, Mujidah (27) menceritakan, musibah terjadi Sabtu, 29 Oktober 2022. Musibah menyebabkan salah satu penghuni mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan atap.

‘’Sabtu kemarin jam 3 sore hujan deras, kemudian ambruk karena tidak kuat menahan. Ada korban yang tertimpa reruntuhan genteng. Selama ini memang belum sempat renovasi rumah, karena saya juga kerja serabutan,’’ kata Mujidah.

Hal yang sama disampaikan Wasijem (65), nenek Mujidah. Dia mengaku senang dengan adanya bantuan dari Pemkot Magelang, karena bisa digunakan untuk merenovasi rumahnya.

‘’Sangat senang dan terima kasih karena dicukupi untuk dibangun kembali,’’ ungkapnya.

Wali Kota Muchamad Nur Aziz menerangkan, rumah yang ambruk itu termasuk rumah tidak layak huni sehingga layak menerima bantuan. Bantuan diberikan setelah melalui identifikasi dari RT, RW, kemudian kelurahan dan dilaporkan ke Satgas penanganan rumah tidak layak huni.

‘’Untuk eksekusinya ada 2 jenis, yaitu Baznas untuk yang tidak memiliki syarat kepemilikan dan sewa. Sedang yang memiliki syarat kepemilikan dan hak milik, menggunakan dana APBD,’’ terangnya.

Dia menyebutkan, terdapat 1.200 rumah tidak layak huni di Kota Magelang. Berdasarkan aturan dari kementerian dan provinsi, terdapat kriteria rumah tidak layak huni yang bisa diketahui. Yakni atap masih genteng yang rapuh, dinding separuh papan atau bambu, lantai tanah dan kriteria lainnya.

‘’Untuk Kota Magelang sangat sulit yang sesuai dengan ketiganya, sehingga kita melihat jika salah satu ada yang rusak kita masukan saja, yang pasti mereka status tanahnya jelas,’’ ujarnya.

Penerima bantuan juga harus melalui klarifikasi lebih lanjut agar tepat sasaran.

‘’Kalau menurut kelurahan datanya sudah masuk, nanti akan kita klarifikasi lagi supaya benar-benar tepat sasaran. Karena nama-nama penerima bantuan harus masuk ke APBD, dan dari 1.200 ada yang sudah layak huni berdasarkan pendataan tahun ini. Insya Allah 2023 akan kami tuntaskan,” kata Dokter Aziz. (pemkotmgl)