KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) – Hari ini Jumat (14/10/2022) dilakukan penanaman bibit pohon secara simbolis di Joglo Taman Parkir, Wringinputih, Borobudur. Hadir Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, bersama Deputi bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Didik Suhardi.
Didik Suhardi menyampaikan, penanaman bibit pohon itu bagian dari gerakan penanaman 10 juta pohon. Itu merupakan tindak lanjut dari Global Platform for Disaster Risk Reduction yang dilaksanakan di Denpasar pada 23-24 Mei lalu.
“Tentu ini menjadi komitmen Indonesia sebagai salah satu negara penyangga iklim dan pemanasan global,” kata Didik.
Melalui penanaman sepuluh juta pohon, Didik berharap, bisa memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa kebiasaan menanam itu harus ditanamkan kepada masyarakat.
“Jangan hanya menebang. Menebang 10 menit selesai, sedangkan untuk menanam memerlukan puluhan tahun untuk bisa tumbuh,” tandasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, menyampaikan, kebutuhan menanam pohon saat ini sudah sangat mendesak untuk dipenuhi. Karena pepohonan memberikan banyak manfaat untuk mengurangi polusi atau pencemaran, meningkatkan kadar oksigen di udara, serta meneduhkan dan memperindah lingkungan hidup.
Lebih lanjut Adi menyampaikan bahwa aksi nyata penanaman sepuluh juta pohon telah dicanangkan di Bali pada 24 Mei 2022 dalam rangka Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).
Bibit pohon yang ditanam di wilayah Magelang berasal dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) sebanyak 147.641 batang. “Terdiri dari 21 jenis, salah satunya adalah bibit pohon kalpataru,” jelasnya.
Menurutnya, pepohohan juga mempunyai fungsi sebagai paru-paru yang merubah karbondioksida menjadi oksigen yang sangat dibutuhkan manusia untuk bernafas. Kendati demikian, gerakan penanaman pohon tidak akan banyak berarti apabila perilaku masyarakat sebagai manusia tidak mendukung upaya-upaya tersebut.
Dia berharap kegiatan penanaman pohon itu dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama mencegah bencana alam. Terutama bencana tanah longsor dan banjir yang kerap kali terjadi di Kabupaten Magelang.
“Selain itu juga sebagai salah satu langkah dan upaya kita bersama dalam rangka menyukseskan pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Magelang,” ujarnya.
Eko Priyono