TEGAL (SUARABARU.ID) – Seorang bocah Zahra Rahmadini (13) warga RT 01 RT 03 Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah selama 13 Tahun hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Zahra Rahmadani merupakan anak pertama dari pasangan Eko Imam Supastio (44) buruh tukang kayu dan Tasbikha (45) mengalami kelainan pada tulang belakang bengkok. Sedangkan anak kedua Zahra Izatul Janah (8) dan Fauzan Adima (5) tumbuh normal.
Zahra Rahmadani yang biasa dipanggil Rahma sejak lahir 19 September 2009 hingga usia 4 bulan kondisi kesehatannya normal seperti anak sebaya pada umumnya. Ibu Rahma, Tasbikha ditemui di kediamannya menceriterakan, saat usia 5 bulan Rahma kena panas dan kejang, akhirnya syaraf motoriknya kena dan tulang belakang bengkok hingga tidak bisa untuk duduk. Selain itu untuk berbicara Rahma juga mengalami kesulitan.
“Pada usia 5 bulan Tahun 2011 Rahma pertama mengalami batuk, panas malam hari ke dokter lima kali diagnosa bronkhitis, tiba-tiba panas kejang pas pukul 18.00 dikompres, sekira pukul 23.50 Rahma kembali kejang dan dilarikan ke rumah sakit saat itu diagnosa dokter kangker otak, dua hari kemudian Demam Berdarah dirawat selama 18 hari. Saat itu menghabiskan dana Rp 14 juta karena belum dapat KIS,” ungkap Tasbikha berkaca-kaca.
Disampaikan, saat usia 4 Tahun Rahma pernah terapi pijat di Makasar karena kebetulan suaminya Eko dapat pekerjaan di Makasar. Saat itu diterapi pijat agak mending, tapi hanya berjalan 4 bulan karena dirinya harus pulang ke Tegal karena hamil. “Saat itu usaha yang telah dilakukan dengan pijat dan terapi 3 Tahun,” tutur Tasbikha.
Karen panas tinggi menurut keterangan dokter saat itu saraf motorik pada tulang belakang bermasalah. Tasbikha mengaku saat ini sudah mendapat bantuan dari Pemerintah melalui ptogram PKH dan mendapat fasilitas KIS.
Saat disinggung soal vaksinasi, Tasbikha mengaku sampai saat ini belum vaksin. Tasbikha tidak mau vaksin beralasan karena vaksin berasal dari Cina. “Saya belum vaksin, tapi suami saya sudah vaksin. Kan katanya vaksin dari negara Cina, makanya saya ga mau vaksin,” ungkap Tasbikha.
Kepala Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Iwan ST didampingi kader kesehatan Heri Dwiranto mengatakan, keluarga Eko Imam Supastio dan Tasbikha sebelumnya tercatat warga Kabupaten Tegal. Dan Tercatat sebagai warga Debong Tengah, Tegal Selatan, Kota Tegal mulai Tahun 2017. Mereka sudah mendapat bantuan PKH dan KIS.
“Dua tahun terakhir ini, bantuan PKH untuk Rahma terhenti. Ini mau diupayakan koordinasikan ke Dinsos agar bisa dapat bantuan kembali,” kata Iwan, Senin (22/08/2022).
Sutrisno