blank
Ketua TP PKK Kudus Hj Mawar Hartopo saat memberikan sosialisasi pentingnya ASI eksluksif. foto:Diskominfo

KUDUS (SUARABARU.ID) – Seminar tentang pentingnya pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif digelar pada Pekan ASI Sedunia 2022 tingkat Kabupaten Kudus. Kegiatan berisi sosialisasi pemberian ASI eksklusif untuk bayi usia nol sampai enam bulan sebagai bagian pencegahan stunting dan penurunan angka kematian bayi. 120 peserta seminar yang sebagian besar perempuan mengikuti acara yang dilaksanakan di Ruang Lantai 1 Hotel @HOM Kudus, Selasa (16/8).

Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo hadir sebagai salah satu narasumber pada kesempatan tersebut. Mawar Hartopo menjelaskan berbagai manfaat pemberian ASI ekslusif untuk bayi berdasarkan pengalaman sebagai seorang ibu. Kandungan nutrisi ASI yang sangat lengkap dan tidak tergantikan bahkan dapat mencegah resiko penyakit tertentu pada bayi. Pemberian ASI juga memiliki manfaat dari segi ekonomi, dimana orang tua tidak perlu membeli susu formula.

“Memberi ASI itu efeknya luar biasa tidak ada tandingannya, baik secara manfaat dan nutrisinya yang tidak tergantikan. Dari segi ekonomi juga tidak perlu beli susu formula atau yang lain,” katanya.

Supaya ASI terjaga kandungan nutrisinya maka sang ibu juga perlu mengonsumsi bahan makanan yang bergizi seimbang. Mawar Hartopo mengungkapkan, selalu rajin mengonsumsi sayur dan buah ketika masa menyusui. Baginya sesibuk apapun seorang ibu, kalau sudah komitmen memberi ASI eksklusif maka anak menjadi yang nomor satu.

“Mau sesibuk apapun sudah suatu komitmen ibu yang memberi ASI ekslusif untuk jaga kesehatan. Konsumsi karbohidrat, sayuran dan gizi seimbang lainnya, karena kita perlu energi untuk merawat bayi,” ungkapnya.

Mawar Hartopo juga menjelaskan bahwa saat ini pemerintah berkomitmen untuk memberi kemudahan bagi ibu ketika menyusui di fasilitas umum. Dirinya mengatakan, ruang khusus atau bilik laktasi telah disediakan pada fasilitas pelayanan publik oleh pemerintah. Sedangkan untuk lingkungan industri, pemerintah telah berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan di Kudus.

“Perusahaan-perusahaan di Kudus sudah diwajibkan ada bilik laktasi. Pemerintah memberi dukungan untuk para ibu agar bisa menyusui di mana saja, dengan bilik laktasi di tempat umum termasuk perkantoran,”.  jelasnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto, mewakili Plt. Kepala Dinas menyampaikan bahwa seminar pekan ASI menjadi bagian upaya menurunkan AKI, AKB dan stunting di Kabupaten Kudus. Peserta yang sebagian besar perempuan diedukasi akan pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk bayi isi 0-6 bulan. Dengan ASI eksklusif, diharapkan tumbuh generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.

“ASI sangat penting menciptakan generasi emas yang unggul, menciptakan SDM berkualitas dalam bonus demografi Indonesia,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau agar edukasi dari kegiatan ini dapat diteruskan kepada keluarga dan seluruh masyarakat. Maka dari itu, Dinas Kesehatan menggandeng seluruh stakeholder dari berbagai organisasi wanita di Kudus sebagai peserta.

“Ini kita melaksanakan kegiatan promotif dan prefentif dari hulu sampai hilir. Kita sampaikan sesuai rekomendasi WHO untuk ASI eksklusif selama enam bulan dan bisa dilanjutkan dengan ASI sampai balita usia dua tahun,” pungkasnya.

Ali Bustomi