blank
PERIKSA - Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan memeriksa hewan kurban. (foto: dinkominfo)

PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev), usai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan potong sebelum disembelih (antemortem) sejak 7-8 Juli 2022, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan menemukan sapi yang bergejala ringan penyakit mulut dan kuku (PMK) di beberapa lokasi, namun masih memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.

Hal ini dikatakan langsung oleh Kepala bidang peternakan dan kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Pangan kota Pekalongan, Ilena Palupi di RPH Kertoharjo, Minggu (10/7/2022). “Dari hasil monev, setelah kami lakukan pemeriksaan ante-mortem, kami temukan di beberapa lokasi ada sapi bergejala pmk, gejala ringan belum sampai dalam fase pincang sehingga masih memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban,” terangnya.

Meskipun bergejala ringan, pihaknya meminta kepada pemilik hewan untuk segera memisahkan dengan hewan yang sehat dan dipotong paling akhir setelah hewan yang sehat selesai dipotong. Lebih lanjut, ia juga mengimbau panitia kurban untuk merebus jeroan, kaki dan kepala lebih dahulu sebelum dibagikan ke penerima, baik hewan yang bergejala ringan PMK maupun tidak bergejala.

“Setelah melaksanakan antemortem sebelum disembelih ditemukan hewan bergejala ringan PMK, kami meminta untuk memisahkan dengan hewan yang sehat kalau bisa dipotong terakhir jika hewan sehat sudah dipotong terlebih dahulu, untuk jeroan, kaki, kepala diminta untuk direbus dahulu oleh panitia kurban sebelum dibagikan ke penerima, semua baik yang PMK maupun yang tidak,” terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya telah menghimbau warga untuk merebus daging maupun jeroan yang diterima agar direbus terlebih dahulu sebelum disimpan dan sebelum diolah menjadi berbagai menu masakan untuk menghilangkan virus yang dimungkinkan ada dalam karkas (bagian tubuh hewan yang telah disembelih), “Karena PMK tidak langsung menampakkan gejala klinis, walaupun PMK tidak menular manusia tetapi ada baiknya kita memutuskan virus tersebut dengan merebus daging atau bagian lain sebelum diolah,” pungkasnya.

Nur Muktiadi