blank
Petugas KPPS Pemilu 2019, saat sedang melaksanakan tugasnya. Foto: Humas KPU

JAKARTA (SUARABARU.ID)- Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Hasyim Asy’ari, mendorong mahasiswa magang Kampus Merdeka, ikut menjadi bagian dari penyelenggara pemilu ad hoc. Terutama Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024. Durasi masa kerja KPPS ini sekitar satu bulan.

”Termasuk Kampus Merdeka, sebagian besar adalah magang. Kalau dulu magangnya itu jadi pemantau, sekarang kita dorong untuk menjadi bagian dari penyelenggara pemilu, terutama KPPS, karena durasi kerjanya tidak lama,” ujar Hasyim dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Dia menambahkan, mahasiswa magang Kampus Merdeka dapat menjadi anggota KPPS di tempat tinggalnya masing-masing. Hal ini agar mahasiswa yang menjadi anggota KPPS, tetap dapat menggunakan hak pilihnya.

BACA JUGA: Perhatikan Aspek Mental Dosen Unissula Buka Telekonseling

blank
Ketua KPU, Hasyim Asy’ari. Foto: Humas KPU

”Kami dorong untuk magang Kampus Merdeka itu sebagai KPPS, dan tugasnya di kampung sendiri-sendiri. Kalau mereka tugas di kampungnya sendiri-sendiri, enggak kehilangan hak pilih, dan dekat dengan area kampusnya,” kata Hasyim.

Guna menarik minat masyarakat menjadi penyelenggara pemilu ad hoc, KPU mengusulkan kenaikan honorarium menjadi Rp 1,5 juta. Pada Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 lalu, upah KPPS sebesar hanya Rp 550 ribu dan Rp 850 ribu.

Untuk mengantisipasi kejadian petugas pemilu yang meninggal dunia, KPU mensyaratkan usia paling tinggi yang dapat menjadi penyelenggara ad hoc 50 tahun. Langkah ini sebelumnya diterapkan juga pada penyelenggaraan Pilkada 2020.

BACA JUGA: Pemkab Pekalongan Gelar Rapat Persiapan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

”Kami gunakan syarat bagi penyelenggara ad hoc berusia maksimal 50 tahun, sehat, bebas komorbid dan vaksin dua kali dosis,” tutur pria yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Hasyim mengaku tak khawatir, kejadian meninggalnya ratusan petugas pemilu 2019 lalu, tak menyurutkan minat masyarakat berpartisipasi menjadi penyelenggara pemilu. Pihaknya optimistis, masih banyak warga yang mau bergabung menjadi bagian dari penyelenggara Pemilu 2024.

Muharno Zarka